Mi instan merupakan sebuah produk makanan olahan mi yang rasanya lezat dapat dimasak secara instan atau cepat.
Biasanya untuk mengkonsumsi mi instan ada yang tinggal menambahkan air panas serta bumbu pelengkap yang telah disediakan.
Di Indonesia sendiri terdapat banyak merek mi instan yang banyak beredar.
Dalam setiap merek tersedia banyak pilihan rasa mi instan yang beragam.
Selain disajikan dengan bumbu pelengkap, mi instan di Indonesia juga sering disajikan dengan bahan-bahan lain.
Bahkan olahan mi instan di Indonesia semakin beragam.
Produk olahan dari mi instan yang sempat booming yaitu mie donat yang merupakan olahan mi instan yang dibentuk menyerupai donat.
Sejarah Mi Instan
Dikutip Tribunjogja.com , mi instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mi Jepang) rasa ayam.
Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mi dalam gelas bermerek Cup Noodle.
Kemasan mi adalah wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk memasak mi tersebut.
Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke gelas, melengkapi hidangan mi tersebut.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum konsumsi mi instan
Dilansir Tribunjogja.com melalui Alodokter.com terdapat beberapa hal penting yang oerlu diketahui terkait mi instan.
Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui dampak bahaya seringnya mengkonsumsi mi instan.
Diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Bukan sumber nutrisi yang baik
Mi instan kerap disebut sebagai makanan tidak sehat lantaran kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi.
Namun rendah protein, serat, vitamin, dan mineral.
Penelitian telah membuktikan bahwa sering mengonsumsi mie instan berarti membiarkan tubuh mendapatkan kualitas makanan yang buruk.
2. Tinggi karbohidrat dan sodium/natrium
Mi instan yang disajikan dengan kaldu instan biasanya memiliki kandungan garam atau natrium yang tinggi.
Satu kemasan mie instan bisa mengandung sekitar 860 mg natrium.
Jumlah ini belum ditambah makanan lain yang mengandung natrium.
3. Mengandung MSG
Penggunaan MSG (monosodium glutamate) yang berfungsi meningkatkan rasa mie instan menjadi lebih asin, manis, atau asam juga memiliki risiko kesehatan.
MSG dapat memicu reaksi alergi dengan gejala rasa sakit pada dada, berkeringat, jantung berdebar, dan sakit kepala).
4. Perhatikan kemasannya
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika membahas bahaya mie instan adalah kemasannya.
Ada mi instan yang dikemas dengan bahan yang menggunakan styrofoam yang mengandung bahan kimia bisphenol A (BPA).
Bahan tersebut dapat mengganggu cara kerja hormon, memengaruhi perkembangan otak pada bayi dan anak-anak, serta menghambat perilaku.
Bagi orang dewasa, berisiko meningkatkan penyakit jantung.