JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Kesehatan

Sekarang Anak-anak Pun Bisa Terserang Penyakit Jantung, dan Orang Kota Risikonya Lebih Besar, Ini Solusinya

   
ilustrasi/tempo.co

Penyakit jantung sering membawa kematian pada penderitanya. Penyakit ini merupakan penyakit degeneratif dan semua orang memiliki risiko untuk terkena penyakit jantung.

“Namun, sekarang makin banyak orang-orang muda yang sudah terkena sakit jantung, dan kebanyakan penyebabnya adalah gaya hidup,” kata ahli jantung Dr Antonia Anna Lukito, SpJP(K) dari Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia dan Pokja Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.

“Sebetulnya ini bisa dicegah, selama Anda mau berkomitmen untuk menjaga jantung tetap sehat. Kerusakan pada arteri membutuhkan waktu lama sebelum menyebabkan gejala penyakit jatung. Namun, hal ini bisa terjadi pada usia muda, bahkan pada anak-anak,” katanya menambahkan.

Disebutkan juga bahwa obesitas dan gaya hidup tidak sehat menjadi faktor terbesar pada PJK, dan angka kejadiannya lebih banyak terjadi di kota ketimbang di desa.

“Artinya, masyarakat perkotaan lebih rentan terhadap gaya hidup tidak sehat. Kalau kita tidak berusaha untuk hidup lebih sehat, jantung kita yang akan jadi korban,” kata Antonia

Sementara itu Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Indonesia tahun 2013 menemukan bahwa prevelensi penyakit jantung koroner (PJK) mencapai 2,1 persen dari total penduduk. Dari jumlah itu, 39 persen dari mereka berusia di bawah 44 tahun, dan 22 persen dari mereka berusia antara 15-35 tahun.

Pada Hari Jantung Sedunia, 29 September 2018 ini, Philips bermitra dengan Federasi Jantung Dunia (World Heart Federation atau WHF) mengajak semua orang untuk berjanji kepada dirinya untuk menjaga jantung dan jantung semua orang agar tetap sehat.

Pernyataan yang dikirim melalui siaran persnya tadi malam, ini mengajak semua orang untuk berjanji kepada jantung. Janji kepada jantung merupakan perubahan kecil pada gaya hidup yang dapat memberikan perbedaan besar bagi kesehatan jantung. Misalnya makan makanan yang sehat dan seimbang, melakukan olahraga ringan selama 30 menit sehari atau berhenti merokok, dan dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Ambisi WHF adalah mendorong semua orang untuk meningkatkan kesehatan jantung mereka sendiri, dan untuk membantu meningkatkan kesehatan jantung orang lain.

Salah satu kunci untuk jantung yang sehat adalah pola makan yang sehat dan bergizi. Tapi ini bukan berarti kita tidak bisa lagi menikmati hidangan lezat yang kita sukai.

“Di Philips, kami percaya bahwa makanan dan minuman fondasi dari kehidupan yang sehat,” ujar Head of Personal Health Philips Indonesia Yongky Sentosa .

Disebutkan juga bahwa masakan rumahan yang dibuat sendiri memiliki kekuatan yang tidak tertandingi dalam meningkatkan kesehatan dengan memberi kita kontrol penuh atas bahan yang digunakan.

“Terlebih lagi, memasak dan makan makanan buatan sendiri menambah keakraban dalam keluarga dan sesama, mengeratkan hubungan dan membangun rutinitas sehat seumur hidup,” uja Yongky.

www.tempo.co

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com