Beranda Daerah Sragen Korban Tewas Capai 1.900 Orang, Ratusan Warga PSHT Sragen Gelar Doa Bersama...

Korban Tewas Capai 1.900 Orang, Ratusan Warga PSHT Sragen Gelar Doa Bersama dan Galang Dana Untuk Palu-Donggala

Penggalangan dana untuk korban Palu-Donggala oleh PSHT Sragen. Foto/Wardoyo

 

Penggalangan dana untuk korban Palu-Donggala oleh PSHT Sragen. Foto/Wardoyo

 

SRAGEN- Musibah gempa dan tsunami yang mengguncang Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah memantik keprihatinan warga persaudaraan setia hati terate (PSHT) Sragen. Jumlah korban tewas yang sudah mencapai 1.900 orang membuat warga salah satu perguruan silat terbesar di Sragen itu tergerak menggelar aksi sosial.

Mereka memanfaatkan arena car free day (CFD) di Sragen untuk menggelar doa bersama, Minggu (7/10/2018). Tak hanya itu, ratusan warga PSHT Sragen Pusat Madiun itu juga melanjutkannya dengan aksi penggalangan donasi.

Koordinator aksi penggalangan dana sekaligus Ketua Ranting PSHT Sragen Kota, Sri Widodo mengatakan aksi doa bersama dan penggalangan dana itu sebagai wujud kepedulian PSHT terhadap musibah yang menimpa saudara sesama di Palu-Donggala.

“Bencana Palu ini adalah tanggungjawab kita bersama. Dan kami dari warga PSHT khususnya di Cabang Sragen sudah memulainya dengan aksi peduli untuk meringankan beban saudara kita korban gempa di Palu, Donggala dan Sigi,” paparnya.

Baca Juga :  Puluhan Warga Desa Ngargosari Sumberlawang Sragen Berburu Entung Jati, Dimasak Rica-Rica hingga Dijual Mentah Rp15.000 per Gelas

Warga PSHT berharap gerakan penggalangan dana itu bisa menjadi contoh bagi warga lain. Selain itu, kegiatan sosial itu juga sebagai wujud empati kepada saudara setanah air yang sedang dirundung bencana.

Sementara, dari kegiatan pagi itu, berhasil mengumpulkan donasi sekitar Rp 12,650 juta. Sri Widodo menambahkan donasi yang terkumpul nantinya akan dikirimkan ke korban gempa Palu-Donggala melalui Dinas Sosial Kabupaten Sragen.

Di sisi lain, data terakhir yang dilansir BNPB, jumlah korban tewas akibat bencana di Palu-Donggala sudah mencapai angka 1.900 orang lebih. Sebagian besar sudah dimakamkan secara massal. Selain itu, puluhan ribu warga masih dalam pengungsian.  Wardoyo