KLATEN- Ketua PCNU Kabupaten Klaten H. Mujiburrohman meminta semua jaringan Nahdlatul Ulama (NU) dan JPNU Klaten all out berjuang memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. Ia juga menyindir pernyataan salah satu Capres yang menyebut Indonesia akan bubar di 2030 dan Islam akan hilang di 2024 jika Capres itu tak menang.
“Jangan sampai anak cucu kita nanti tidak bisa menikmati ahlusunnah wal jama’ah. Jangan kita termakan ucapan salah satu Capres yang menganggap apabila dia tidak menang maka 2024 Islam akan hilang dan 2030 Indonesia akan bubar,” paparnya saat berbicara dalam acara deklarasi JPNU Klaten mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin yang digelar di Gedung Graha Srikandi Dukuh Kadirejo, Desa Karanganom, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Minggu (10/2/2019).
Sedikitnya 1.200 jemaah perempuan hadir dalam deklarasi itu dari JPNU yang meliputi unsur Muslimat, Fatayat, IPPNU, Perempuan Bangsa dan Banser.
Di hadapan ribuan jemaah NU dari JPNU, Mujiburrohman menyampaikan
atas nama PCNU, ia memohon semua harus all out mempertahankan kebenaran agama dan kebangsaan. Yakni dengan aktif di Fatayat NU sampai tingkat ranting.
Ia juga menyampaikan dari hasil survey yang setuju adanya khilafah di Indonesia 17,8%, kesiapan mengganti sistem khilafah 23,4%, dan yang siap jihad mati menegakkan khilafah 19,6%.
“Maka pertarungan kita nanti di 2019 adalah melawan khilafah di Indonesia,” tegasnya.
Sementara, Ketua Syuriah PCNU Klaten, KH Mukhlis Hudaf juga menyentil statemen apabila nanti Prabowo kalah maka 2024 Islam akan habis di Indonesia. Karenanya untuk menepis pernyataan itu, pihaknya meminta semua bekerja keras berjuang memenangkaj Jokowi-Ma’ruf di 2019.
“Maka kita harus bisa membuktikan bahwa kita bisa memenangkan Jokowi – Ma’ruf agar di Indonesia tidak muncul perpecahan. Apabila ibu ibu disini benar benar bisa bekerja untuk memenangkan Jokowi Ma’ruf maka bisa dipastikan bahwa nanti kemenangan kita bisa 75% karena secara hitung hitungan jumlah jamaah NU sebesar 95 juta orang,” serunya.
Mukhlis juga menyampaikan secara tuntunan agama Islam, kit tidak boleh Golput. Menurutnya NU tidak pernah memaksakan Indonesia menjadi negara Islam tapi negara darrussalam karena apabila nanti tetap memaksakan menjadi negara Islam pasti akan terjadi chaos di negara ini. Wardoyo