Beranda Umum Nasional Percaya Isu Kiamat, Selain di Ponorogo Ternyata 28 Orang Warga Jember Juga...

Percaya Isu Kiamat, Selain di Ponorogo Ternyata 28 Orang Warga Jember Juga Ramai-ramai ke Mondok ke Kasembon Malang

Pertemuan keluarga jemaah Ponpes Kasembon di Balai Desa Umbulsari, Kabupaten Jember, Jumat (15/3/2019). surya/sri wahyunik
Pertemuan keluarga jemaah Ponpes Kasembon di Balai Desa Umbulsari, Kabupaten Jember, Jumat (15/3/2019). surya/sri wahyunik

JEMBER, JOGLOSEMARNEWS.COM – Selain di Ponorogo ternyata isu kiamat juga terjadi di Jember.

Sedikitnya ada 28 orang warga Desa Umbulsari dan Gunungsari kabupaten Jember yang berangkat dan mondok ke Pondok Pesantren Miftahu Falahil Mubtadi’in Desa Pulosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.

Keberangkatan mereka membuat resah beberapa keluarga yang ditinggalkan di Kecamatan Umbulsari. Kepergian mereka diketahui oleh pihak di luar keluarga, Kamis (14/3/2019).

Karenanya, Muspika Umbulsari mengumpulkan keluarga yang tidak ikut berangkat.

Kapolsek Umbulsari AKP Sunarto mengatakan, terdata ada 28 orang yang berangkat.

“Ada 28 orang yang berangkat. Keluarga yang ditinggal akhirnya resah karena ada yang sampai menjual asetnya untuk berangkat ke Kasembon itu,” ujar AKP Sunarto kepada TribunJatim.com.

Baca Juga :  Menteri Maruarar Bantah Pemerintah Bakal Pinjam Bank Dunia untuk Biayai Proyek 3 Juta Rumah

Saat mengumpulkan keluarga jemaah Ponpes itu diketahui jika ke 28 orang itu ke Malang karena ada isu kiamat bakal terjadi bulan Puasa (Ramadhan).

“Kami masih dapat keterangan satu sisi, katanya memang ada yang pesan gitu karena kiamat akan terjadi bulan Puasa. Ya untuk selanjutnya kami akan menunggu ustad yang jadi pemimpin di Umbulsari. Dia juga ikut ke Malang, kami nunggu sampai dia pulang,” imbuh AKP Sunarto kepada Tribunjatim.com.

Pemimpin pengajian kelompok itu adalah Mad Mudasir. Kelompok pengajian itu menamakan diri jamaah Shalawat Musa AS. Ada delapan KK yang tergabung di kelompok pengajian itu.

Menurut Sunarto kegiatan kelompok pengajian itu terbilang tertutup. Sehingga banyak tetangganya yang tidak mengetahui kegiatan pengajian kelompok itu.

Baca Juga :  Jokowi Hingga Aguan Digugat Rp 612 T di Proyek Pantai Indah Kapuk 2

www.tribunnews.com