WONOSOBO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polsek Kepil Wonosobo menerima puluhan orang para peserta Ujian Perangkat Desa se Kecamatan Kepil yang akan melaporkan dugaan kecurangan yang dilakukan oleh panitia pada saat seleksi pemilihan perangkat desa beberapa bulan yang lalu, Rabu ( 15/5/2019).
Mereka berjumlah sebelas orang dan mereka berdalih karena diduga ada kecurangan dalam seleksi pemilihan calon perangkat desa.
Aroma kecurangan sudah tercium sejak sebelum dimulai ujian yakni siapa yang bakal lulus sudah dapat ditentukan.
Dan kecurangan tersebut bersumber dari Kecamatan Kepil. Terbukti semua yang memiliki nilai tinggi dan lulus dalam ujian untuk soal ujian nomor 70 sampai dengan nomor 100 benar semua. Sementara menurut mereka, di nomor tersebut adalah materi ujian yang tersulit.
Kapolsek Kepil Iptu Muji Darmaji saat dikonfirmasi menyatakan, benar memang ada laporan peserta ujian perangkat Desa yang gagal dan menyatakan diduga ada kecurangan.
Perkara itu saat ini sedang dipelajari dan diselediki.
Ditanya apakah Polsek Kepil termasuk menjadi Panitia seleksi, dijawab bahwa Polsek dan Koramil Kepil dilibatkan dalam kepanitiaan tetapi hanya sebatas pengamanan.
Lalu bekerja mengawasi saat sedang ujian tertulis, itupun hanya diluar ruangan.
“Tetapi yang memiliki wewenang membuat soal ujian adalah Camat Kepil dan Kasi Pemerintahan Kecamatan Kepil,” tambahnya.
Winarso, salah seorang yang gagal ujian perangkat Desa Randusari menyatakan, ada keanehan luar biasa dalam ujian perangkat desa kali ini.
Menurutnya se-kecamatan bagi yang lulus ujian nomor 70 sampai nomor 100 benar semua tanpa ada yang salah. Disamping itu, aroma kecurangan dari Kecamatan sangat kuat.
“Hal ini yang membuat kami protes Kami juga akan melaporkan kejadian ini ke Bupati Wonosobo,” tambahnya.
Camat Kepil Miswari belum dapat dikonfirmasi tentang permasalahan ini. Diberitakan bahwa perekrutan Perangkat Desa untuk Kecamatan Kepil dilakukan secara serentak pada hari Selasa (14/5/2019).
“Ada 11 Desa sekecamatan Kepil dan diikuti oleh 114 peserta yang mengikuti ujian penyaringan dan ternyata masih menyisakan permasalahan,” tuturnya. Wardoyo