BOGOR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Cibinong, Bogor, sehari-harinya dikenal kerja sebagai Pak Ogah di persimpangan jalan.
“Dia anak pribumi, nggak nyangka aja, padahal kesehariannya baik,” kata Ketua RW 03, Sobari, Jumat (17/5/2019).
Sobari mengatakan, aktivitas keseharian Endang alias AR (51), si terduga teroris, pun tidak menunjukkan sikap yang mencurigakan.
Pekerjaan Endang disebutkannya membantu kendaraan di simpang jalan tak jauh dari permukiman itu sebagai pak ogah.
“Biasa aja, karena emang warga asli sini kan, ibadahnya juga tekun,” kata Sobarin menambahkan.
Keponakan Endang, Heri Anwar mengisahkan, penangkapan sekitar Pukul 15.30 ketika pamannya itu hendak berangkat ke simpang jalan untuk menjadi pak ogah.
“Saya kaget aja, tiba-tiba paman saya dibawa oleh Densus,” ujarnya.
Heri mengakui, pamannya selama ini aktif pengajian di sela-sela menjadi juru parkir. Endang juga disebutnya selalu menutup diri.
“Kadang juga ada tamu yang saya tidak kenal di rumahnya. Tapi itu tidak sering,” kata Heri.
Heri mengatakan, Endang tinggal bersama istri dan keempat anaknya. Saat ini mereka berlima telah diungsikan di rumah kerabat yang tak jauh dari rumah Endang.
Sebelumnya, tim Densus 88 antiteror Mabes Polri menangkap Endang sebagai terduga teroris jaringan ISIS.
Bersama penangkapan itu, ikut disita bahan baku dan jadi peledak yang dibuat secara rumahan. Antara lain adalah TATP dan Nitrogliserin.
“Ditemukan juga beberapa panci, paku-paku, termasuk juga buku-buku pembuatan bom dan buku-buku doktrin jihadis,” kata Kapolres Bogor, AKBP Andy M Dicky.