JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para pemudik yang melintasi jalan tol, dipastikan tidak akan terganggu oleh proyek-proyek yang tengah berlangsung.
Pasalnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menghentikan sementara pekerjaan proyek di seluruh jalan tol yang berpotensi menyebabkan kepadatan lalu lintas.
Terutama, menjelang periode arus mudik 2019 dan arus balik Lebaran. Pemberhentian itu mulai 26 Mei 2019 pukul 00.00 WIB, hingga 15 Juni 2019 pukul 24.00 WIB.
Direktur Operasi Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan pekerjaan proyek di jalan tol yang dihentikan akan berdampak positif menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2018, karena kapasitas lajur jalan tol dapat bertambah.
“Salah satu contohnya adalah Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated, di mana area yang sebelumnya digunakan sebagai area kerja kini dengan menggeser pagar-pagar pembatas proyek, area tersebut dapat digunakan sebagai lajur bagi pengguna jalan, sehingga akan lebih lancar,” kata Subakti dalam keterangan tertulis, Minggu (26/5/2019).
Penghentian sementara seluruh proyek jalan tol tersebut merupakan tindak lanjut Jasa Marga atas surat Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) No. BM.08-P/219 tanggal 22 Mei 2019 tentang Penghentian Sementara Pekerjaan Konstruksi di Jalan Tol dalam Rangka Menghadapi Arus Mudik/Balik Lebaran Tahun 2019/1440 H.
Dia berharap dengan adanya pemberhentian proyek di jalan tol dimaksud dapat memperlancar arus mudik dan balik Lebaran 2019 agar pengguna jalan yang bepergian melalui jalan tol bertambah aman dan nyaman.
Selain penghentian proyek dan optimalisasi kapasitas lajur, Jasa Marga melalui PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) yang merupakan anak usaha Jasa Marga, melakukan upaya-upaya lainnya untuk penyiapan lalulintas mudik dan balik Lebaran.
Upaya itu salah satunya perbaikan jalan yang rusak pada lokasi widening sebagai upaya optimalisasi lajur untuk memperlancar lalu lintas.
Kedua, menyiapkan crane di beberapa titik untuk membantu evakuasi kendaraan besar, jika diperlukan. Ketiga, menyiagakan Patroli JJC dan patroli proyek untuk percepatan penanganan gangguan lalu lintas.
Keempat, mengurangi atau menutup area proyek untuk menghindari kendaraan-kendaraan yang memaksa berhenti di area proyek demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.
Dan kelima pengecatan ulang marka jalan dan penambahan rambu imbauan, termasuk pemenuhan lampu di pagar proyek untuk arus mudik.