Beranda Edukasi Kesehatan Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia Adalah Stroke, Begini Cara Penanganannya

Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia Adalah Stroke, Begini Cara Penanganannya

Senam pasien stroke di RS Mardi Rahayu. TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI

Senam pasien stroke di RS Mardi Rahayu.
TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI

KUDUS, JOGLOSEMARNEWS.COM – Salah satu penyebab utama kematian di Indonesia adalah stroke. Hal itu dikatakan Direktur RS Mardi Rahayu Kudus, Pujianto.

Untuk mengatasinya, sebagai pemimpin lembaga yang bergerak di bidang kesehatan, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah untuk menangani pasien penderita stroke.

Puji, biasa dia akrab disapa, berujar, dalam menangani stroke harus dilakukan langkah yang tepat.

Ada dua jenis stroke.

Pertama karena adanya penyumbatan pembuluh darah di otak, kemudian karena adanya pendarahan pada pembuluh darah di otak.

“Maka ketika ada pasien stroke, dilakukan CT Scan kepala untuk mengetahui jenis stroke,” ujar Pujianto, Selasa (10/9/2019).

Dia mengatakan, ketepatan dalam menangani stroke mutlak diperlukan.

Stroke karena penyumbatan atau karena perdarahan di pembuluh darah di otak terdapat penanganan berbeda.

Oleh sebab itu, deteksi penyebab stroke harus dilakukan secara teliti.

Dia mencontohkan, stroke karena perdarahan pembuluh darah di otak biasanya disebabkan karena tekanan darah tinggi.

Penanganannya bisa langsung dilakukan operasi.

Operasi segera dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf di instalasi kamar bedah yang lengkap dan siap 24 jam, selama kondisi pasien memungkinkan untuk dioperasi dan pasien atau keluarganya menyetujui tindakan operasi.

“Selanjutnya, perawatan, pemeriksaan laboratorium atau radiologi yang lebih lengkap, serta penanganan penunjang lainnya seperti gizi, pendampingan rohani, atau pendampingan psikologi oleh Psikolog bagi pasien stroke yang stabil dilakukan di Unit Perawatan Stroke, pasien yang membutuhkan pengawasan ketat dirawat di ruang HND (High Nursing Dependency) Stroke, sementara pasien yang membutuhkan alat bantu nafas (ventilator) atau pasien stroke paska operasi dirawat di Ruang Instalasi Rawat Intensif (IRIN)/Intensive Care Unit (ICU),” lanjutnya.

Baca Juga :  Mengandung DHA, Pakar Gizi Sarankan Konsumsi Ikan

Kemudian stroke karena penyumbatan pembuluh darah umumnya disebabkan oleh diabetes, gangguan lemak, kolesterol, dan faktor usia.

“Usia kan tidak bisa kita apa-apain. Tapi kalau lemak, soal gula kan bisa dikendalikan. Kemudian faktor-faktor risiko yang harus kita tahu salah satunya karena kelebihan berat badan. Gangguan aliran darah, makanya peredaran darah harus baik,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, kebutuhan masyarakat akan penanganan stroke di Kudus terus mengalami peningkatan.

Hal itu yang kemudian pihaknya meningkatkan kapasitas unit stroke dua kali lipat.

“Yang pertama pada tahun 2018 dari 9 tempat tidur menjadi 17 tempat tidur pada bulan Oktober 2018, kemudian menjadi 26 tempat tidur pada bulan September 2019. 26 tempat tidur itu belum termasuk 6 tempat tidur di HND Stroke dan 1 tempat tidur di ruang Isolasi Unit Stroke, sehingga saat ini total kapasitas Unit Stroke adalah 33 tempat tidur,” katanya.

Kemudian, dia mengimbau, jika terjadi gejala stroke agar segera dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga :  Serangkaian Tanda Awal Diabetes yang Muncul Saat Malam Hari

Di antara gejala tersebut yakni adanya wajah terlihat menurun di satu sisi, melemahnya satu sisi lengan, atau tidak bisa berkata secara baik atau bahkan sama sekali tidak bisa bicara meski dalam kondisi sadar.

Menurut Puji, dalam penanganan stroke terdapat golden periode, atau periode emas.

Dalam penanganan stroke kurang dari empat jam oleh tenaga medis akan sangat berpengaruh terhadap kondisi pasien.

Maka, ketika terjadi gejala alangkah baiknya agar segera dibawa ke rumah sakit supaya mendapat penanganan dari dokter.

www.tribunnews.com

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Stroke Jadi Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi, Berikut Cara Penanganannya, Artikel Asli