Beranda Umum Nasional Dewan Kehormatan PDIP Bakal Tanyai Hasto Soal Suap KPU

Dewan Kehormatan PDIP Bakal Tanyai Hasto Soal Suap KPU

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto meninjau persiapan RakernPUs di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/1/2020) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus suap komisioner KPU, Wahyu Setiawan yang menyeret nama Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto mendapatkan perhatian dari Ketua Dewan Kehormatan PDIP.

Ketua Dewan Kehormatan PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan),  Komarudin Watubun menyatakan akan menanyai Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto terkait dugaan suap mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Menurut Komarudin, sebagai ketua Dewan Kehormatan dia boleh menanyai siapa pun, termasuk sekjen.

“Ya tidak apa-apa (menanyai Sekjen). Tugasnya ketua Bidang Kehormatan itu menjaga kehormatan partai. Jadi semua orang dia boleh tanya,” kata Komarudin di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2020).

Meski begitu, Komarudin mengatakan saat ini belum mengklarifikasi dugaan suap Wahyu Setiawan yang menyeret partainya. Dia berujar mereka masih berfokus menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) hingga besok, Ahad, 12 Januari 2020.

Baca Juga :  Catat! Gaji Guru Bakal Naik Mulai Januari 2025

“Kami lagi proses rakernas, belum punya waktu,” ujar dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan calon legislator PDIP Harun Masiku sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap Wahyu Setiawan.

Suap itu diduga terkait dengan penggantian antarwaktu (PAW) anggota DPR dari PDIP, Riezky Aprilia oleh Harun.

Dugaan suap ini menyeret nama Hasto. Dua orang yang ditangkap KPK, Saeful Bachri dan Donny Tri Istiqomah, disebut-sebut sebagai orang dekat Hasto. KPK menetapkan Wahyu, Saeful, dan Harun sebagai tersangka. Adapun Donny dibebaskan. Namun, Harun masih melarikan diri hingga kini.

Komarudin mengatakan, pencarian Harun merupakan tugas KPK. Namun dia menambahkan dengan mengimbau Harun menyerahkan diri.

Baca Juga :  Kenaikan PPN Jadi 12% Kian Dekat, Penolakan Makin Massif

“Ya harus mencari, kita cari sama-sama. Kami minta Pak Harun untuk menyerahkan diri. Kalau berani melanggar, ya harus bertanggung jawab,” ucap legislator DPR RI dari daerah pemilihan Papua ini.

www.tempo.co