YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Tunggu beberapa waktu lagi, maka kalian akan pangling atau hetan melihat kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta. Suasana malam pun bakalan bertambah cantik dan syahdu.
Pasalnya, setelah pemerintah rampung melakukan penataan pada jalur pedestriannya, sekarang revitalisasi mulai beranjak menuju wajah sisi luar atau fasad bangunan bangunan yang ada di sepanjang jalan legendaris itu.
Mulai fasad bangunan yang ada di selatan rel yang melintasi Stasiun Tugu sampai Pasar Beringharjo, bakal dipermak agar makin cantik.
“Ada sekitar 180 fasad bangunan di sepanjang Malioboro akan ditata dan dari jumlah itu baru 40 fasad yang kajian DED (detil engineering design) nya selesai,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Aris Eko Nugroho, Senin (27/1/2020).
Aris belum bersedia membeberkan rinci seperti apa kiranya perubahan fasad bangunan di sepanjang Malioboro yang akan digarap itu. Aris memastikan program itu belum menyentuh pekerjaan fisik melainkan baru tahap kajian DED.
Hanya saja, Aris mengungkapkan jika sebagian fasad di jantung pariwisata Yogyakarta tersebut merupakan bangunan cagar budaya. Sehingga mau tak mau penataannya akan melibatkan Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) DIY.
Aris menambahkan penataan fasad bangunan ini pun tidak dalam waktu dekat. Sebab DED yang dibuat pun harus rampung dulu. Padahal untuk DED ini bukan perkara gampang.
Tercatat sejak 2018 kajian DED untuk fasad bangunan di Malioboro baru bisa menyentuh sebanyak 10 fasad dan membutuhkan anggaran Rp 2,3 miliar.
Lalu pada tahun 2019 lalu juga baru menambah sebanyak 30 kajian fasad dan telah menyedot anggaran Rp 6,3 miliar.
“Tahun 2020 ini DIY menargetkan bisa merampungkan DED untuk 25 fasad lagi, tergantung kondisi di lapangan,” ujar Aris.
Adapun fasad fasad bangunan yang sudah rampung kajian DED nya berada di utara Pasar Beringharjo di sisi timur sampai GPIB Marga Mulya di sisi barat.
Untuk para pemilik bangunan di sepanjang Malioboro yang terkena program penataan fasad itu, Pemerintah DIY juga tengah menyiapkan kompensasinya. Terutama soal besaran dan mekanisme kompensasi hibah untuk 180 bangunan yang disasar.
Wacana revitalisasi fasad Malioboro sebenarnya sudah bergulir sejak empat atau lima tahun silam atau sekitar tahun 2016.
Wacana itu saat bergulir dilatari untuk mengembalikan rupa bangunan sesuai aslinya di kawasan Malioboro yang bergaya macam macam. Mulai Indis, Xina, maupun Jawa Campuran.