JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sensus Penduduk 2020 (SP2020) dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan daring (online). Badan Pusat Statistik (BPS) berharap masyarakat ikut berpartisipasi dalam SP2020 secara daring (online).
SP2020 online memuat 22 pertanyaan dan dapat diakses pada 15 Februari – 31 Maret 2020.
Sekretaris Utama BPS Adi Lumaksono mengatakan untuk mengikuti sensus daring, masyarakat bisa mengakses laman sensus.bps.go.id. Untuk registrasi hanya dibutuhkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK).
Setelah itu, responden akan diminta mengisikan kata sandi (password) dan mengisikan jawaban sederhana di sistem keamanan captcha. Jika berhasil, maka kuesioner akan segera muncul.
“Mudah cuma 22 pertanyaan. Mengisinya hanya klik-klik saja. Misal tanggal lahir tinggal pilih. Provinsi, kabupaten, dan kecamatan juga tinggal pilih,” kata Adi di Kantor BPS Jakarta, Sabtu (15/2/2020).
Menurut Adi, apabila tak ada gangguan jaringan, proses pengisian perorangan hanya butuh waktu lima menit. Meski terbilang sebentar, ia berharap responden mengisikan data detail pada pertanyaan soal pekerjaan.
“Ketika mengisi jenis pekerjaan walaupun di sana sudah diberi opsi jawaban, tapi terdapat ruang untuk menjelaskan lagi. Misalkan saya PNS sebagai pejabat struktural. Tapi dalam uraian itu diisi sebagai sekretaris utama di BPS,” terang Adi. Jawaban ini nantinya akan digunakan untuk penelitian lebih lanjut.
Dalam sensus daring ini, setiap NIK hanya bisa digunakan untuk melakukan pengisian data sebanyak dua kali saja. Jika masih ingin mengubah data yang sudah dimasukkan, maka harus digunakan NIK lain yang masih berada dalam satu KK.
Sistem demikian juga memungkinkan satu NIK bisa digunakan untuk mengisi data semua anggota keluarga yang tercantum di KK. “Misalnya anak saya di daerah, bisa mengisi data saya. Kemudian kalau saya ragu, saya bisa buka lagi dengan NIK saya tapi pakai password yang sudah dibuat anak saya sebelumnya,” papar Adi.
Dengan sistem itu, Adi berharap agar kalangan milenial mau ikut serta dalam sensus ini dan mengisikan data keluarganya. Terlebih generasi milenial (kelahiran 1980 hingga 1990-an) dikenal lebih melek teknologi dibandingkan generasi sebelumnya.
SP2020 secara daring menargetkan angka partisipasi hingga 23 persen. Sedangkan sisanya akan disensus secara manual alias tatap muka pada 1 Juli – 31 Juli 2020.
Dalam SP2020, BPS menggunakan metode kombinasi (combine method) dengan basis data dasar dari data administrasi pendudukan dari Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Sensus kali ini diharapkan akan menghasilkan satu data kependudukan. Data penduduk yang dihasilkan melalui SP2020 akan dijadikan acuan untuk membuat kebijakan di berbagai bidang seperti pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan, dan lain sebagainya.