WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengaku kecolongan atas kasus temuan pabrik pupuk ilegal dan palsu di Pracimantoro.
Pria yang akrab disapa Jekek itu lantas meminta maaf kepada publik.
“Kami atas nama Bupati menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas ditemukannya indikasi pembuatan pupuk palsu di Pracimantoro,” kata Bupati saat mendampingi Kapolda Irjen Rycko Amelza Dahniel di salah satu pabrik pembuat pupuk palsu Pracimantoro, Kamis (27/2/2020).
Pihaknya mengaku kecolongan dengan kejadian itu. Pasalnya sejak memimpin Wonogiri, pihaknya terus berupaya memajukan sektor pertanian. Misalnya menjamin kepastian pupuk, modernisasi alat dan mesin pertanian, maupun aneka bantuan lainnya.
“Ini sekaligus sebagai pengingat dan refleksi bagi kami,” tandas dia.
Namun demikian, pihaknya menyebut memang ada celah bagi oknum untuk melaksanakan praktik pupuk nakal. Dimana dalam 2-3 tahun terakhir ada program kartu tani. Dampaknya kebutuhan pupuk kadang tidak sesuai kenyataan.
Sebagaimana diwartakan, Polda Jateng bekerjasama dengan Polres Klaten dan Wonogiri berhasil mengungkap dugaan pembuatan pupuk palsu.
Total pabrik pembuat pupuk palsu ada 7 buah. Tiga diantaranya berada di Gunungkidul DIY, sedangkan empat lainnya berada di Kecamatan Pracimantoro Wonogiri.
Kapolda Jateng Irjen Rycko Amelza Dahniel saat ungkap kasus di Pracimantoro, Kamis (27/2/2020), mengatakan pabrik yang diduga membuat pupuk palsu di Wonogiri adalah milik dua orang berbeda. Pertama milik FR yang berada di 3 lokasi yakni di Dusun Ngulu Kidul Desa Pracimantoro, di Blindas RT 4 RW 5, Desa Pracimantoro, dan di Dusun Karanglo, Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro. Pabrik kedua milik TG di Dusun Pule Desa Gedong, Kecamatan Pracimantoro. Kedua orang ini merupakan warga Pracimantoro.
Modus operandinya adalah dugaan memproduksi pupuk yang tidak sesuai standar selain itu menggunakan kemasan pupuk yang mirip dengan pupuk yang beredar di pasaran. Aria