SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mendadak menyambangi pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kantor PKS Sragen, Selasa (3/3/2020) malam.
Kedatangan Yuni itu untuk kali pertama semenjak turunnya rekomendasi DPP PDIP yang memisahkannya dengan Wabup asal PKS, Dedy Enriyatno. Oleh DPP PDIP, Yuni yang sejak awal digadang bakal kembali berduet dengan Dedy, kali ini dipasangkan dengan kader PKB, Suroto.
Yuni datang sekitar pukul 19.30 WIB disambur jajaran pengurus DPD, Fraksi PKS dan dewan pimpinan tingkat daerah (DPTD) PKS.
“Kedatangan saya kemari untuk memenuhi undangan yang disampaikan teman-teman PKS yang sempat tertunda beberapa kali. Tapi sebenarnya pertemuan ini tidak hanya PKS yang menginginkan, saya secara pribadi juga ingin agar bisa saling nemberikan penjelasan atau tabayun,” kata Yuni.
Menurutnya, pertemuan malam itu diisi diskusi panjang lebar. Bahwa intinya ia menjelaskan kepada PKS terkait rekomendasi DPP PDIP yang keluarnya tidak Yuni-Dedy lagi namun Yuni-Suroto.
“Saya jelaskan dari A sampai Z, akhirnya penjelasan itu bisa diterima, sehingga teman-teman PKS bisa ambil sikap. Saya berharap tetap seduluran tetap terjaga. Komitmen bersama sampai Mei 2021 harus saya jaga, Mas Dedy juga harus menjaga. Setelah itu silakan ditanyakannke PKS sikap yang akan diambil PKS,” terang Yuni.
Ia berharap paseduluran, kekancan dan persahabatan tetap dijaga selamanya alias sak lawase. Tidak terpengaruh dengan hiruk pikuk politik meski dirinya tak lagi dipasangkan dengan kader PKS di Pilkada 2020.
Ketua Dewan Pertimbangan Daerah (DPD) PKS Sragen, Sholikin mengatakan PKS akan merumuskan langkah tegas setelah mendengar penjelasan langsung dari Yuni malam tadi.
Pihaknya mengaku memang sudah siap untuk mengambil langkah-langkah apapun terkait Pilkada 2020, setelah pertemuan tersebut.
“Ini ketemu Mbak Yuni agar dalam mengambil langkahnya tidak ragu-ragu. Harapan kami Sragen tetap dinamis, komitmen yang terbangun harus kita selesaikan. Setelah itu ada konstelasi batu, ya harus kita rumuskan,” tandasnya.
Namun dalam pertemuan malam tadi, Dedy tak nampak hadir. Dari keterangan Humas DPD PKS, tidak menyampaikan alasan Wabup tidak hadir di tabayun Yuni itu.
Sementara, Ketua DPD PKS Sragen, Idris Burhanudin mengatakan PKS tetap komitmen mengawal pemerintahan Yuni-Dedy sampai Mei 2021 dan berharap bisa husnul khatimah.
Terkait sikap PKS setelah ditinggal Yuni, Idris mengatakan sebentar lagi akan Musda PKS dan nanti ada pergantian baru.
“Bisa jadi kepengurusan yang akan datang mengambil sikap yang berbeda,” tandasnya. Wardoyo