Beranda Daerah Semarang Seperti Corona, Wabah Penyakit Ternyata Juga Pernah Terjadi di Zaman Rasullullah. Begini...

Seperti Corona, Wabah Penyakit Ternyata Juga Pernah Terjadi di Zaman Rasullullah. Begini Cara dan Doa Menghadapi Wabah Ala Rasulullah!

Foto/Humas Jateng
Foto/Humas Jateng

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengimbau warganya tak panik hadapi merebaknya virus Corona. Hal ini ia sampaikan, saat memberi pengarahan di acara peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad dan Istigasah “Doa Bersama untuk Keselamatan Jawa Tengah dan Indonesia”, di Grhadhika Bhakti Praja, Jumat (6/3/2020) malam.

Di depan ratusan jemaah, wabah atau tha’un (dalam bahasa Arab) sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad. Diriwayatkan, Rasulullah pernah bersabda ketika menghadapi wabah haruslah tenang namun tetap waspada.

“Jika pun sampai terkena dan meninggal, itu mati syahid. Kita tidak perlu khawatir. Namun, jika ada negara yang terkena tha’un kita tidak boleh masuk (berkunjung). Jika ada di negara sendiri, maka kita tidak usah keluar (karantina),” ujar Gus Yasin, sapaan akrab Wagub.

Ia mengemukakan, cara untuk menghindari wabah telah dilakukan di zaman nabi. Kini dengan kecanggihan teknologi, warga kini bisa bepergian dengan aman. Asalkan, sudah dilakukan deteksi dini.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Jateng Sepakat Tak Ada Pembatasan Pasokan Susu dari Peternak ke Industri Pengolahan. Tata Kelola Produksi Juga Diperbaiki

Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah melakukan kesiapan sesuai dengan standar badan kesehatan dunia atau WHO.

“Di Jawa Tengah sudah menyiapkan deteksi dini, baik di bandara, maupun pintu masuk di provinsi ini. Jadi jangan khawatir beraktivitas. Tidak usah borong makanan. Yang penting menjaga kebersihan diri, dan mengonsumsi makanan sehat,” jelasnya.

Ditambahkan, saat ini ada lebih dari 94.752 orang yang terjangkit virus Corona. Namun dari jumlah tersebut, 50 persen dinyatakan sembuh. Sementara tingkat kematian hanya 3,5 persen, atau sekitar 3.249 orang.

“Di Indonesia, ada 26 orang yang diduga terpapar penyakit itu. Dari jumlah itu, 21 dinyatakan negatif, dua orang positif, sedangkan sisanya masih dalam pantauan petugas medis. Maka dari itu tidak perlu khawatir berlebihan,” urainya.

Ketua MUI Provinsi Jawa Tengah Ahmad Daroji mengatakan, acara istigasah itu merupakan upaya menguatkan hati warga Jateng.

Baca Juga :  Gandeng KPID, Kemenag Jateng Akan Pantau Siaran Keagamaan

“Selain usaha lahir, kita juga perlu mengusahakan usaha batiniah.Melalui acara ini, kita minta kepada Allah supaya wabah yang menyerang dunia ini segera diangkat. Selain menghadapi virus Corona,” ungkap Daroji.

Pada kesempatan itu, ia juga meminta agar warga muslim memperbanyak doa Qunut Nazillah, agar dijauhkan dari marabahaya. JSnews