SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen terus mengukir prestasi. Dalam sepekan terakhir, desa yang berada di pintu masuk Sragen Kota ini sukses menorehkan dua prestasi membanggakan.
Yang pertama, tim Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Tani Mulyo Desa Jetak sukses meraih juara pertama dalam Lomba P3A tingkat eks Karesidenan Surakarta.
Mewakili Kabupaten Sragen, Tim P3A Desa Jetak sukses menjadi yang terbaik dan meraih juara pertama dalam lomba yang diselenggarakan Balai SDA Solo tersebut.
“Alhamdulillah, Tim P3A Tani Mulyo desa kami meraih juara pertama tingkat Karesidenan Surakarta. Nanti akan maju ke tingkat Provinsi Jateng mewakili Soloraya. Penilaiannya di lapangan hari Rabu kemarin dan paparannya sehari kemudian di SDA sekaligus pengumuman juaranya. Kami mendapat juara I,” papar Kades Jetak, Sidoharjo, Siswanto kepada wartawan, Sabtu (14/3/2020).
Siswanto mengungkapkan keberhasilan meraih juara itu tak lepas dari kekompakan dan semangat besar dari semua pihak mengingat penilaian Lomba P3A itu meliputi berbagai aspek.
Keberhasilan itu diharapkan bisa kembali mengangkat pamor Tim P3A Desa Jetak yang pernah meraih juara nasional tahun 2008 lalu.
“P3A Tani Mulyo ini mewadahi kepentingan pengairan untuk 256 hektare lahan di desa kami. Sistem pembagiannya diatur secara teknis dengan melibatkan semua kelompok tani yang ada 8 Poktan. Kalau musim kemarau, P3A inilah yang proaktif mengusahakan pengairan untuk semua lahan petani,” terangnya.
Selain pengelolaan yang bagus, keberadaan P3A itu juga terbukti mampu memberikan manfaat besar bagi petani. Siswanto menyampaikan berkat P3A, hasil panenan padi petani sangat memuaskan.
Produktivitas panenan padi terdongkrak mencapai 9 sampai 11 ton per hektare. Ia mengakui P3A itu banyak memberi kontribusi positif mengangkat sektor pertanian dan pendapatan petani di desanya.
Selain juara P3A, dalam pekan ini, Desa Jetak juga menorehkan prestasi dengan ditunjuk mewakili Kecamatan Sidoharjo maju dalam Lomba Desa Terintegrasi Tahun 2020 tingkat Kabupaten Sragen.
Lomba Desa Terintegrasi
Hal itu tak lepas dari berbagai kemajuan dan inovasi yang sudah ditunjukkan di desa tersebut sejak kepemimpinan Kades Siswanto.
“Untuk Lomba Desa Terintegrasi ini juga baru pertama kali. Kami sangat bersyukur bisa mewakili Kecamatan Sidoharjo. Penilaiannya oleh tim kabupaten sudah tanggal 9 Maret kemarin. Semua elemen dan warga sangat antusias menyambut lomba ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, Siswanto menguraikan berbagai inovasi yang sudah dilakukan antara lain pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Reduce, Reuse dan Recycle (TPS3R), renovasi lapangan desa yang representatif dan perintisan rumah sehat.
Kemudian Posyandu Lansia, Posyandu dan penyediaan Ruang Pelayanan Administrasi Padma bagi masyarakat. Kehadiran berbagai inovasi itu sebagai wujud komitmen Pemdes memajukan desa dengan tujuan akhir meningkatkan pelayanan serta kesejahteraan warga.
“Keberadaan TPS3R ini terbukti mampu merubah sampah yang selama ini ibarat momok bagi lingkungan, kini bisa menjadi sumber pendapatan. Sampah-sampah rumah tangga setiap pagi dikumpulkan lalu diambil oleh petugas kami dan dibawa ke TPS3R. Di situ dipilah, yang organik diproses jadi pupuk dan dikerjasamakan dengan Gapoktan. Yang anorganik diberdayakan juga. Sehingga lingkungan menjadi sehat, bebas sampah tapi masyarakat juga bisa diberdayakan. Kami juga sudah ada bank sampah di Dukuh Jetak Pabrik,” terangnya.
Dengan sederet keberhasilan dan inovasi itu, warga dan Pemdes berharap bisa menambah poin penilaian sehingga bisa mengantar Desa Jetak meraih juara.
“Yang penting, kami dan semua elemen warga berupaya semaksimal mungkin. Dengan berbagai inovasi dan kemajuan itu, mudah-mudahan bisa meraih hasil maksimal pula di Lomba Desa ini,” tandasnya. Wardoyo