Beranda Daerah Sragen Dampak Corona, 2.000 Gedung dan Fasilitas Umum di Sragen Disterilisasi Massal Dengan...

Dampak Corona, 2.000 Gedung dan Fasilitas Umum di Sragen Disterilisasi Massal Dengan Desinfektan

Ilustrasi Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat memantau penanganan terhadap pasien PDP Corona Virus dalam simulasi di RSUD Sragen, Kamis (12/3/2020). Foto/Wardoyo
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat memantau penanganan terhadap pasien PDP Corona Virus dalam simulasi di RSUD Sragen, Kamis (12/3/2020). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Pemkab Sragen merencanakan sebanyak 2.000 gedung di wilayah Sragen bakal disterilisasi dengan penyemprotan desinfektan.

Pelaksanaan penyemprotan bakal dilakukan pada pekan depan secara menyeluruh di semua sekolah, fasilitas umum dan tempat ibadah. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi wabah virus corona atau Covid-19 yang kian mengancam.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto mengatakan penyemprotan massal direncanakan pekan depan karena masih menunggu csiran desinfektan yang baru dipesan.

Rencana penyemprotan secara masal dimungkinkan dilakukan pada pekan depan. Saat ini tengah diupayakan untuk menyiapkan disinfektan.

”Barangnya butuh banyak ini baru proses pesan. Ini nunggu barang datang dulu, minggu depan, mungkin hari Rabu,” paparnya Rabu (18/3/2020).

Hargiyanto menguraikan penyemprotan diupayakan akan dilakukan serentak. Ada lebih dari 2.000 gedung yang akan disemprot dan jika tak memungkinkan serentak dalam satu waktu, maka akan dilakukan bertahap.

Baca Juga :  SMK Negeri 1 Plupuh Sragen Gembleng Mental dan Karakter Siswa Tangguh Bertajuk Jalan Ninja SKANIP Melalui Penyebaran Sepuluh Kebijakan

”Ada 1.800 sekolah, gedung perkantoran dan masjid juga.  Mungkin juga melebar ke pasar,” urainya.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menegaskan pemkab Sragen akan mengadakan penyemprotan massal di 1.803 sekolah dari jenjang PAUD-SMA/SMK/MA.

Penyemprotan disinfektan ini dinilai efektif dan terbukti saat penanganan virus H5N1 beberapa waktu lalu. Yuni memastikan stok disinfektan tidak menjadi soal.

”Untuk anggarannya tidak ada masalah. Kami dan dewan sudah sejalan dalam masalah ini (antisipasi Covid-19, red),” tandasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi menegaskan Surat Edaran (SE) perpanjangan libur untuk Sekolah segera dibuat. Dia menyampaikan untuk SE yang lama memang hanya seminggu. Namun ada perpanjangan seminggu lagi sesuai hasil kordinasi.

Sementara, update terakhir Selasa (17/3/2020) jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Sragen mencapai 139 orang. Mereka adalah para TKI yang baru pulang dari luar negeri dan negara terkonfirmasi.

Baca Juga :  Dukung Program Presiden Prabowo, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Hadiri Peluncuran Gugus Tugas Pendukung Ketahanan Pangan di Kecamatan Ngrampal

Serta yang terbaru, sebagian adalah warga yang terdeteksi baru pulang dari kota-kota terkonfirmasi kasus corona. Seperti Solo, Bali, Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor dan Manado. Wardoyo