SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pandemi Covid-19 benar-benar terasa dampaknya bagi para pekerja. Banyak dari mereka yang terpaksa kehilangan pekerjaan karena tempat mereka mencari naskah tak beroperasi lagi. Menteri Ketenagakerjaan memaparkan pada Sabtu (25/5/2020) lalu, sekitar 3 juta pekerja telah terdampak Covid-19. Dengan rincian 1,7 juta data di antaranya valid, sementara 1,3 juta masih dalam proses validasi. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mencatat lebih besar lagi, yakni sebanyak 6 juta orang yang terpaksa dirumahkan.
Nasib yang hampir sama dihadapi para pelaku usaha. Pendapatan mereka berkurang drastis semenjak pandemi menyebar. Terutama bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pada April lalu, Kementerian Koperasi dan UKM menyebut ada 37.000 UMKM yang terdampak pandemi corona.
Aksi Cepat Tanggap (ACT) selalu berkomitmen membersamai masyarakat terdampak Covid-19 melalui program-program pemberdayaannya. Setelah sebelumnya bergerak bersama masyarakat lewat Jateng Care Line dan Sahabat Usaha Mikro Indonesia (Sahabat UMI), di momen mendekati Iduladha ini, ACT bersama Global Qurban turut memperluas jangkauan pemberdayaan masyarakat melalui program kurban.
“Bahwa lembaga kemanusiaan atau lembaga civil society mengambil peran signifikan dalam pengentasan atau pemberdayaan masyarakat yang terdampak PHK. Banyak perusahaan memutuskan hubungan kerja para SDM-nya untuk efisiensi biaya operasional perusahaan. Oleh karena itu, kami ingin mengajak saudara-saudara kita yang terkena PHK untuk menjadi agen marketing Global Qurban – ACT,” ujar Kepala Cabang ACT Jateng Giyanto, Rabu (3/6/2020).
Global Qurban – ACT nantinya akan memberikan benefit yang cukup besar kepada agen yang mampu mengajak orang lain berkurban satu ekor hewan setara sapi. Targetnya, ada 100.000 orang yang akan menjadi agen Global Qurban – ACT.
“Target tahun ini ada 100.000 hewan kurban setara sapi yang akan kita potong, harapannya kita bisa mengajak kepada 100.000 agen filantropi kurban yang bisa kita rekrut untuk bergabung bersama Global Qurban – ACT. Kalau ini terjadi, maka satu orang targetnya adalah satu hewan kurban setara sapi. Kita hadirkan cara ini supaya mereka mendapatkan penghasilan yang cukup untuk melanjutkan aktivitasnya selepas mereka terkena PHK,” ungkap Giyanto.
Selain untuk pekerja yang mengalami PHK, Global Qurban – ACT akan ikut memberdayakan para penjual kurban yang melapak di pinggir jalan. Pandemi ini tentunya menyulitkan mereka untuk berdagang seperti tahun-tahun sebelumnya, sehingga Global Qurban – ACT akan mengajak mereka untuk bekerja sama.
“Sebelumnya penjual-penjual hewan kurban juga menjadi sasaran kolaborasi kami. Kami menargetkan bisa bersinergi dengan 10.000 pelapak kurban di seluruh Indonesia untuk menjadi penyedia hewan kurban yang akan kita branding kolaborasi Global Qurban – ACT dengan mereka,” Giyanto menjelaskan.
Global Qurban – ACT menyadari ada berbagai pihak yang terkait dalam penyediaan hewan kurban. Sehingga, jika satu individu yang berkolaborasi dalam program kurban ini, individu lain juga akan ikut merasakan manfaatnya.
Sementara itu Sri Suroto Kepala Regional Partnership ACT Jateng menambahkan, “Misalnya di satu lapak bisa ada 10 sampai 30 orang yang terlibat, belum lagi petani di belakangnya. Jika 10 ribu dikalikan dengan 10 saja sudah 100 ribu jiwa yang diberdayakan. Di belakangnya juga ada beberapa peternak. Jadi kita melihat di belakang pelapak ini gerbong besar yang jumlah masyarakatnya cukup besar untuk kita berdayakan dalam program ini.”
Seluruh sistem ini nantinya akan berjalan dengan sistem teknologi digital Global Qurban – ACT. Para agen akan diberikan materi, melakukan pemasaran, dan pengelolaan para pekurban lewat media digital. Bagi yang hendak mendaftar menjadi agen kurban di wilayah Jawa Tengah dapat melalui tautan bit.ly/AgenQurbanJateng atau melalui whatsapp ke nomor 081312342818.
“Nilai tambah kita tidak hanya sekadar membincang kelebihan ritual kurban sebagai ibadah sunnah muakkadah, tapi kita akan jadikan kurban ini sebagai solusi kepada permasalahan ekonomi umat yang saat ini terdampak pandemi Covid-19 ini,” pungkas Suroto. Prihatsari