YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengaku sedih karena gagal mengikuti vaksinasi tahap pertama yang digelar, Jumat (15/1/2021).
Gagalnya Walikota Yogyakarta dalam mengikuti vaksinasi tersebut lantaran dari sisi kesehatannya saat itu sedang tidak memungkinkan.
Sedianya, vaksinasi pertama tersebut diikuti oleh Walikota bersama dengan sejumlah Forkompimda setempat.
Selain Haryadi, 14 dari 24 pejabat lainnya juga tidak mendapatkan suntikan vaksin setelah dinyatakan tidak memenuhi persyaratan kesehatan.
“Saya tidak bisa divaksin bersama dengan Kajari, Pak Gatot karena ketika verifikasi secara kesehatan tidak memenuhi untuk diberikan vaksin ini,” kata Haryadi.
Dia mengaku sedih karena tidak bisa divaksin. Sebab sejumlah rekannya yang lain dari unsur Forkompinda telah mendapat suntikan vaksin.
Haryadi menganggap vaksin merupakan satu upaya yang tepat untuk menekan dan terhindar dari Covid-19.
“Sedih karena tidak bisa disuntik. Karena teman yang lain kan dapat dan itu merupakan sesuatu yang membawa kebaikan di masa pandemi ini,” ucapnya.
Namun demikian, ia menjelaskan bahwa jika kondisi kesehatan telah memungkinkan dirinya bersama sejumlah pejabat lain akan mendapat suntikan vaksin pada tahap selanjutnya.
Di sisi lain, dia juga mengingatkan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga protokol kesehatan (Prokes).
Meskipun program vaksinasi Covid-19 telah dimulai, hal itu bukan menjadi alasan agar tidak menjalankan Prokes secara optimal.
“Pemberian vaksin jangan sampai kemudian menjadi abai terhadap Prokes. Itu yang perlu digaris bawahi. Tidak berarti habis ini yang habis divaksin langsung tidak Prokes. Kami nyatakan bahwa kami melaksanakan dengan sungguh-sungguh Prokes, kami akan melaksanakan dan mengawasi pelaksanaannya,” ujarnya.
Dirinya juga berpesan kepada masyarakat luas agar menyukseskan program vaksinasi ini, karena vaksin yang beredar sudah dinyatakan halal dan teruji keamanannya oleh instansi terkait.
“Dan kepada yang divaksin agar pro aktif supaya menyampaikan kondisinya setelah divaksin. Dinkes juga sudah saya suruh untuk buatkan hotline dan bisa dengan responsif nanti. Jadi jangan lagi ada polemik terhadap program vaksin ini,” katanya.