Beranda Daerah Sragen Kronologi Tragedi Senjata Makan Tuan di Ngrampal Sragen. Niat Mbah Nardi Perangi...

Kronologi Tragedi Senjata Makan Tuan di Ngrampal Sragen. Niat Mbah Nardi Perangi Tikus Lewat Setrum Justru Celakai Diri Sendiri, Ada 3 Titik Luka Bakar di Tubuh Korban!

Warga dan aparat Polsek Ngrampal saat mengevakuasi jasad Mbah Nardi yang tewas kesetrum jebakan tikus, Sabtu (6/3/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri kasus kesetrum jebakan tikus di Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Sabtu (6/3/2021) kemarin akhirnya terkuak gamblang.

Koeban yang diketahui bernama lengkap Sunardi itu berusia 63 tahun berasal dari Dukuh Gabus Wetan RT 5, Desa Gabus, Ngrampal.

Kakek yang berprofesi sebagai petani itu ditemukan tak bernyawa di persemaian sawahnya yang ada di Dukuh Jetak RT 9, Desa Gabus sekitar pukul 09.00 WIB.

Ia meregang nyawa usai kesetrum jebakan tikus beraliran listrik yang dibuatnya di sawahnya sendiri.

“Benar, almarhum adalah warga kami. Namanya Pak Sunardi usia 63 tahun, beliau petani dan tadi meninggal kesetrum jebakan tikus di sawahnya sendiri,” papar Kades Gabus, Sumarwanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (7/3/2021).

Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso menguraikan korban ditemukan oleh putrinya sendiri, Lilin Yunarwi (24) sekitar pukul 09.00 WIB.

Bermula ketika putri korban bingung saat mendapati bapaknya sedari pagi tak nampak. Kemudian dilakukan pencarian hingga ke sawah.

Sesampai di dekat persemaian sawahnya, Lilin histeris mendapati bapaknya sudah tak bernyawa dengan posisi telungkup miring dengan kaki terjerat kawat beraliran listrik yang dipasang di persemaian.

Kemudian, tangan kiri korban masih memegang kawat beraliran listrik yang dipasang untuk menjebak tikus.

Baca Juga :  Mantap! PAD Sektor PBB di Sragen Tembus 100 Persen, Ini Kata Bupati Yuni

“Melihat korban dalam keadaan tengkurap di area persawahan, kemudian putri korban berteriak minta tolong kepada warga yang berdekatan dengan lokasi area sawah. Datang warga lain untuk memberikan pertolongan dengan cara mematikan arus listrik yang berada di dekat lokasi sawah korban ( gubuk sawah),” urainya.

Kasubag menguraikan korban tewas akibat luka bakar di tiga titik di tubuhnya. Yakni luka bakar di bagian paha kaki kanan panjang 7 cm dan lebar 6 cm, luka bakar di bagian paha kaki kiri panjang 8 cm, lebar 5 cm.

Kemudian luka bakar di bagian pinggul sbelah kiri panjang 10 cm, lebar 9 cm serta kemaluan mengeluarkan air mani, dan dubur mengeluarkan kotoran.

AKP Suwarso menambahkan keluarga sudah menerima atas kejadian meninggalnya korban dan tidak akan menuntut kepada pihak siapapun baik pidana maupun perdata. Sehingga selesai divisum, jenazah korban langsung diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.

Sebagai catatan, Mbah Nardi menjadi korban ke-13 yang tewas kesetrum jebakan tikus di berbagai wilayah di Sragen dalam kurun setahun terakhir.

Kapolsek Ngrampal, AKP Lukman Tri Nofianto menambahkan atas kejadian itu pihaknya sudah melakukam berbagai upaya preventif dan preemtif.

Baca Juga :  Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS) Terbelah, Tokoh-Tokoh Senior Berbalik Mendukung Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

Yakni memberikan imbauan kepada warga Desa Gabus untuk tidak memasang perangkap tikus dengan cara menggunakan arus listrik.

“Memasang spanduk atau larangan bahaya, memasang jebakan tikus dengan menggunakan arus listrik. Memberikan teguran dan Sosialisasi kepada warga Desa Gabus tentang bahayanya penggunaan jebakan tikus dengan menggunakan arus listrik,” tuturnya.

Kapolsek menambahkan pihaknya juga telah melakukan pencabutan kabel-kabel atau kawat yang di aliri listrik pada saat patroli di area persawahan.

“Mensosialisasikan lewat W A grup perangkat desa tentang larangan penggunaan jebakan tikus dengan menggunakan arus listrik,” tandasnya. Wardoyo