WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Keikhlasan puluhan warga Desa Brenggolo, Kecamatan Jatiroto, Wonogiri, ini layak diapresiasi. Bagaimana tidak, mereka secara sukarela menyerahkan tanahnya demi pembangunan jalan tembus menuju Pakisbaru, Kecamatan Nawangan, Pacitan, Jatim.
Ini salah satunya berdasarkan impian masyarakat di tapal batas antara Wonogiri-Pacitan, Jatim, untuk memiliki jalan baru atau jalan tembus sudah muncul sejak lama. Demi mewujudkan mimpi tersebut, puluhan masyarakat di Desa Brenggolo Kecamatan Jatiroto, Wonogiri merelakan tanah mereka diiris untuk memperlebar badan jalan.
“Impian ini sudah ada sejak tahun 2002,” kata Kepala Desa Brenggolo Kecamatan Jatiroto, Maryoto saat dijumpai awak media, Jumat (26/3/2021).
Dia menyebutkan sedikitnya ada 25 warganya yang secara sukarela dan ikhlas memberikan tanahnya agar jalan tembus yang dulunya hanya berupa jalan setapak saat ini sudah lebar, bisa untuk lewat kendaraan bermotor. Sekarang sudah diperkeras, bahkan ada yang dibetonisasi.
Keikhlasan itu lantaran mimpi masyarakat desa itu terwujud dengan adanya dukungan TMMD Reguler ke-110. Masyarakat menyambut dengan antusiasme tinggi. Sejak awal program bergulir, masyarakat bergotong royong. Bukan hanya jalan yang mereka impikan dibangun, namun desa itu juga mendapat bantuan pembangunan proyek fisik lainnya.
Paling menonjol dalam program TMMD ini adalah dibuatnya jalan tembus antara Desa Brenggolo menuju Desa Pakisbaru Kecamatan Nawangan, Pacitan, Jatim. Jalan sepanjang 1.100 meter itu kini sudah dikerjakan.
Jalan tembus ini juga menjadi jalur alternatif menuju Monumen Jenderal Sudirman yang berada di Desa Pakisbaru. Jika sebelumnya jarak tempuh menuju monumen itu sekitar satu jam, kini terpangkas setengah jam.
Sementara itu, Kasdam IV/Diponegoro, Brigjen TNI Widi Prasetijono melakukan pengecekan langsung di lokasi program fisik TMMD.
Di sela-sela kunjungannya itu, Kasdam memberikan apresiasi tinggi kepada Pemkab Wonogiri dan masyarakat Desa Brenggolo. Dia mengaku kagum dengan antusiasme masyarakat. Selain membantu tenaga, juga merelakan tanah mereka untuk memperlebar akses jalan penghubung dua provinsi tersebut.
TNI menurut dia hanya bersifat membantu dan menjadi stimulan untuk membangun wilayah, khususnya di daerah-daerah yang belum tersentuh. Diharapkan dengan turunnya TNI, wilayah yang sebelumnya mungkin terisolir bisa menjadi terbuka. Aria
