Beranda Daerah Sragen Perang Smash 7 Ganda Putra Pelatnas Warnai Laga Bulutangkis All Sragen di...

Perang Smash 7 Ganda Putra Pelatnas Warnai Laga Bulutangkis All Sragen di GOR Billy Beras. Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra Dipecah

Mohammad Ahsan saat berlaga melawan Hendra Ahsan dan partner masing-masing di laga All Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 7 pasangan bulutangkis ganda putra terbaik PBSI kembali hadir di Sragen.

Kali ini, mereka unjuk kemampuan dalam ajang turnamen bertajuk All Sragen Badminton. Hujan smash-smash tajam pemain terbaik ganda putra merah putih itu mewarnai setiap laga yang digelar di GOR Billy Beras Sragen.

Turnamen khusus yang diprakarsai pengusaha kenamaan Sragen, Billy Haryanto itu dihelat selama dua hari sejak Selasa (6/4/2021) dan berakhir hari ini, Rabu (7/4/2021).

Tujuh ganda terbaik andalan merah putih itu masing-masing duet ranking pertama dunia, Marcus Gideon Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Kemudian skuad muda Bagas Maulana/Muhammad Sohibul Fikri, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Sabar Karyaman Guyana/Moh Reza Pahlevi Isfahani, dan Pramudya Kusuma Wardhana/Yeremia Eric Yoche Yacob Rambitan.

Selama dua hari, mereka bertanding dalam turnamen kecil yang digelar dengan format setengah kompetisi.

Menariknya, para pemain itu bertanding dengan partner acak alias bukan pasangan asli mereka. Seperti Marcus Fernaldi Gideon dipisahkan dengan partnernya Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Pun dengan ganda nomor dua dunia yang akrab disapa The Daddies, Hendra Setiawan juga dibongkar dengan pasangannya, Mohammad Ahsan.

Begitu pula, Fajar Alfian juga bermain dengan partner lain, bukan Muh Rian Ardianto.

“Iya, semua diacak jadi mereka bermain dengan bukan pasangan aslinya. Turnamen dibuat setengah kompetisi dan tetap ada hadiahnya,” papar kepala pelatih bulutangkis ganda putra Pelatnas, Hery Imam Pierngadi ditemui di sela memantau anak asuhnya bermain.

Baca Juga :  Kampanye Terbuka Paslon Sigit-Suroto di Nglorog Sragen Dihadiri Bahlil hingga Wihaji, Kader Terbaik PDI Perjuangan Sragen Mbak Yuni Sebut Bentuk Kepanikan Kubu 02

Ia menguraikan tujuh pasangan ganda terbaik itu sengaja dibawa ke turnamen All Sragen atas tawaran Dewan Pembinaan PBSI, Billy Haryanto sekaligus pemilik GOR Billy Beras Sragen.

Tujuannya salah satunya untuk menghibur dan membangkitkan mental usai kegagalan tampil di ajang bergengsi All England 17-21 Maret 2021 lalu.

Kala itu, skuad Indonesia batal melanjutkan kiprahnya usai dipaksa mundur oleh panitia pertandingan. Alasannya para pemain Indonesia dianggap kontak erat dengan salah satu penumpang pesawat asal Turki yang reaktif Covid-19.

Pelatih yang akrab disapa Hery IP itu menguraikan lewat Turnamen All Sragen diharapkan bisa mengembalikan kondisi para pemain. Sehingga mereka bisa menghilangkan kekecewaan dan kembali fokus ke latihan.

Selain itu, ajang All Sragen juga untuk memberikan suasana latihan yang berbeda. Sekaligus sebagai refreshing sehingga lebih siap menghadapi rangkaian turnamen berikutnya.

“Harapannya supaya fresh. Kedua, supaya ganti susana latihan di sini (Sragen). Jangan setelah kecewa dari All England langsung di Pelatnas. Ya biar ganti suasana agar mereka lebih fresh lagi,” imbuh coach Hery.

Pihaknya mengapresiasi dan berterimakasih atas inisiatif Pak Billy yang menawari untuk tampil di GOR miliknya.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

Turnamen di Sragen ini juga tak lepas dari kedekatan yang selama ini terjalin antara pemain ganda putra dengan pengusaha beras kenamaan Sragen itu.

Sementara, Billy Haryanto mengungkapkan turnamen All Sragen itu sengaja digagasnya untuk ajang latihan sekaligus refreshing pemain.

Menurutnya, turnamen itu juga menyediakan hadiah ratusan juta yang disediakan dari dana pribadinya. Ia berharap turnamen ini bisa menggantikan kekecewaan pemain usai batal tampil di All England.

“Nggak jadi All England tapi All Sragen kan bisa. Ternyata di sini pun juga bisa bikin acara turnamen. Hanya bedanya di sini di kampung kalau di All England kota. Intinya tetap latihan sekalian refreshing. Kalau di Pelatnas terus kan jenuh,” paparnya. Wardoyo