Beranda Daerah Sragen Generasi Muda Mulai Abai, Bupati Sragen Usulkan Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan. “Saya...

Generasi Muda Mulai Abai, Bupati Sragen Usulkan Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan. “Saya Dulu Kuliah Ikut Penataran P4”

Prosesi Sertijab PLH Bupati ke Bupati definitif menjelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila di DPRD Sragen, Senin (31/5/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mendorong Pancasila masuk di kurikulum pendidikan.

Pasalnya saat ini banyak generasi muda sudah mulai mengabaikan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Menurutnya dengan masuk kurikulum, Pancasila tidak hanya sekadar hafalan semata namun juga bisa lebih komprehensif diamalkan dalam kehidupan nyata.

“Pancasila, saya rasa tidak hanya hafalan tapi juga dalam bentuk implementasi kehidupan sehari-hari. Bagaimana pembelajaran itu tidak hanya sekedar menghafal, maka harusnya masuk di kurikulum,” paparnya kepada wartawan saat pidato sidang paripurna istimewa di DPRD, Senin (31/5/2021).

Bupati mengatakan terkait mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang saat ini menaungi Pancasila, menurutnya hal itu belum cukup kuat.

“Saya dulu kuliah ikut Penataran P4,” katanya.

Terkait momen Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati tiap 1 Juni, Yuni berharap semoga masyarakat Indonesia utamanya generasi muda bangsa ini tidak lupa dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :  SMK Negeri 1 Plupuh Sragen Gembleng Mental dan Karakter Siswa Tangguh Bertajuk Jalan Ninja SKANIP Melalui Penyebaran Sepuluh Kebijakan

Sebab ia memandang sila-sila dalam Pancasila mencakup untuk pegangan hidup bermasyarakat dan bernegara.

“Ketuhanan Yang Maha Esa mencerminkan kita harus memiliki agama kita harus mengingat pada Tuhan Yang Maha Esa. Kemanusiaan yang adil dan beradab harus ingat bahwa kita tidak hidup sendiri. Kita harus bermasyarakat melihat orang yang tidak mampu dan sebagainya harus kita bantu,” katanya.

Menurutnya jika semua mau menerapkan itu, maka akan sungguh sangat luar biasa. Akan tetapi realita permasalahannya adalah Pancasila di zaman sekarang bagi generasi penerus bangsa yang diabaikan dan tidak diterapkan betul dalam kehidupan mereka.

“Kita memperingati mungkin tidak terlupakan dan pukul 10.00 WIB untuk dinyanyikan lagu Indonesia Raya dan sebagainya. Ini untuk mengingatkan kita akan nilai-nilai luhur Pancasila,” tandasnya. Wardoyo