Beranda Nasional Jogja 275 Warga Binaan dan Petugas Lapas Narkotika di Sleman Terpapar Covid-19, 400...

275 Warga Binaan dan Petugas Lapas Narkotika di Sleman Terpapar Covid-19, 400 Warga Binaan Diswab Massal

ilustrasi covid-19 / pixabay

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM Penularan Covid-19 di Kota Yogyakarta benar-benar mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, ratusan warga binaan dan petugas di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika kelas II A Yogyakarta terpapar Covid-19.

Pada mulanya, diketahui ada 165 orang yang terpapar. Kemudian bertambah 110 orang, dan sampai kini jumlahnya menjadi 275 orang dinyatakan positif Covid-19 di Lapas yang berada di Pakembinangun, Kapanewon Pakem, Sleman tersebut.

“Lapas Narkotika yang sudah teridentifikasi positif ada 165 (orang). Kemarin sore nambah 110. Totalnya menjadi 275 (orang positif),” kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo, Senin (14/6/2021).

Joko menceritakan, kasus penularan di Lapas Narkotika Pakem ini bermula ketika ada salah satu sipir (petugas lapas) yang mengeluh sakit anosmia atau kehilangan kemampuan indera penciuman.

Para warga binaan yang terpapar tersebut lalu melakukan pemeriksaan secara mandiri dan hasilnya positif pada 6 Juni.

Karena ada yang positif maka tracing dilakukan dengan sasaran sesama petugas sipir. Mereka diperiksa dan hasilnya juga positif.

“Kasus pertama, awalnya ada empat orang,” jelas dia.

Penelusuran lalu dilakukan. Sebab, sipir yang dinyatakan positif itu sering melakukan kontak dengan warga binaan, baik mengarahkan untuk makan, tidur maupun berolahraga.

Di saat yang bersamaan, ternyata ada sejumlah warga binaan yang mengalami gejala demam. Ada 15 warga binaan diperiksa dan 11 di antaranya positif.

Baca Juga :  Pemuda di Bantul Gadaikan Sepeda Motor Titipan, Kini Jadi Tersangka

Pola Penularan di dalam Lapas, kata Joko, tidak jelas sehingga pada Kamis (10/6) dilangsungkan swab massal dengan sasaran 400 warga binaan.

Namun yang datang hanya 350. Hasil swab massal tersebut didapati 13 karyawan lapas dan 112 warga binaan positif.

Selang sehari berikutnya, 40 sampel yang diperiksa di laboratorium RSUP Sardjito juga dinyatakan positif, sehingga saat itu ada 165 orang positif.

Lalu, Minggu (13/6/2021) jumlahnya bertambah 110 sehingga totalnya yang positif 275 orang.

Menurut Joko, pihaknya sudah mengusulkan kepada Kepala Lapas agar warga binaan yang positif tidak dirawat di luar. Tetapi isolasi di dalam lapas.

Kini, menurutnya, sudah ada dua blok di dalam bangunan Lapas yang dimanfaatkan menjadi ruang isolasi. Sementara tiga blok lainnya digunakan untuk karantina, bagi warga binaan yang hasil swabnya negatif.

“Warga binaan yang positif diisolasi, dijadikan satu di dua blok. Kemudian warga yang negatif juga tetap di karantina di tiga blok lain,” kata Joko.

Menurutnya, sudah ada Klinik dan dokter penanggung Jawab, bekerjasama dengan Puskemas Pakem untuk menangani pasien didalam Lapas.

Baca Juga :  Jumlah Penderita Gondongan di Gunungkidul Meningkat Drastis

 

Penularan Cepat

Laju penularan di dalam Lapas Pakem terbilang cukup cepat. Sebab, dikatakan Joko, aktivitas antar penghuni didalam Lapas sering berkerumun atau paling tidak sering berinteraksi.

Meskipun masing-masing warga sel-nya terpisah, tapi didalam satu blok biasanya dihuni banyak orang. Alhasil, satu dengan lainnya saling berinteraksi, terutama saat jam makan siang maupun waktu berolahraga.

“Kalau ada satu yang positif maka akan cepat menyebar,” kata Joko.

Menurut dia, saat ini tracing terus dilakukan dengan sasaran blok warga binaan yang belum diperiksa. Disamping itu, dilakukan juga penyemprotan disinfektan, untuk mencegah meluasnya kasus penularan.

www.tribunnews.com