SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus covid-19 Sragen kembali mengalami peningkatan fantastis. Hari Kamis (24/6/2021), angka kasus covid-19 kembali meledak mencatatkan rekor dengan penambahan sebanyak 180 kasus positif dalam sehari.
Ledakan itu menjadi rekor baru penambahan terbanyak sepanjang sejarah covid-19 di Bumi Sukowati.
Tambahan 180 kasus itu sekaligus memecahkan rekor sebelumnya penambahan 160 kasus sehari pada Sabtu (19/6/2021) lalu.
“Iya benar, hari ini ada penambahan 180 kasus terkonfirmasi positif covid-19. Ada dua pasien meninggal dunia,” papar Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto, Kamis (24/6/2021).
Meski meledak lagi, Tatag memastikan mayoritas pasien positif hari ini dalam kondisi asimptomatis atau tanpa gejala. Mereka akan diisolasi terpusat di Technopark Sragen.
Kapasitas Technopark dipastikan masih bisa menampung lantaran saat bersamaan, hari ini ada 152 pasien positif yang berhasil sembuh dan meninggalkan Technopark.
“Kapasitas Technopark masih memadai. Karena hari ini ada 152 yang pulang karena sudah sembuh,” terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto menyampaikan dari 180 kasus baru hari ini, mayoritas merupakan klaster keluarga. Mereka tersebar di 20 kecamatan.
Klaster keluarga menjadi penyumbang terbesar karena penularannya memang sangat mudah dan relatif kurang disadari.
“Paling banyak klaster keluarga. Mengapa? Karena kadang dalam keluarga itu kurang menyadari penerapan protokol kesehatan. Karena merasa dengan keluarga sendiri kadang di rumah tidak pakai masker. Lalu pas makan bersama kumpul sampai berbicara,” terangnya.
Hargiyanto memastikan semua pasien positif tersebut masih bisa tertampung untuk isolasi terpusat di Technopark. Sebab kapasitas di Technopark sudah ditambah menjadi 426 tempat tidur.
Dari kapasitas saat ini, sudah ditambah 130 tempat tidur dan rencana akan ditambah lagi 70 menunggu kedatangan bed.
“Nanti total kapasitas menjadi 426. Masih memadai, karena hari ini meskipun tambahannya 180, yang sembuh dan pulang 152 orang,” jelasnya.
Untuk menekan klaster keluarga, ia mengimbau masyarakat tetap waspada dan meningkatkan protokol kesehatan meskipun di dalam rumah. Selain jaga jarak, ia mengimbau jika sedang kumpul atau makan bareng, disarankan untuk tidak berbicara.
“Kalau makan bareng jangan sambil ngomong. Makan dulu, kalau selesai baru ngomong dan usahakan selalu pakai masker serta cuci tangan dan jaga jarak,” tandasnya. Wardoyo