Beranda Daerah Sragen Bikin Pilu, Wasiat Terakhir Rini Sesaat Sebelum Meninggal. Ada Pesan Pemakaman

Bikin Pilu, Wasiat Terakhir Rini Sesaat Sebelum Meninggal. Ada Pesan Pemakaman

Kenangan almarhumah Rini semasa hidupnya (kiri) dan bayi mungilnya yang dilahirkan dengan selamat meski sang ibu harus mengembuskan nafas terakhirnya Rabu (21/7/2021) malam. Foto kolase/ Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kisah tragis yang menimpa Rini Anggraeni (23) menguak fakta baru. Ternyata sebelum meninggal dunia didera Covid-19, ibu muda nan cantik yang tinggal bersama suami di Seloromo, Jenawi, Karanganyar itu sempat menyampaikan pesan terakhir kepada keluarganya.

Ya, Rini yang meninggal usai melahirkan bayi perempuan itu, berpesan agar ketika meninggal nanti jenazahnya dimakamkan di tanah kelahirannya. Yakni di Dukuh Pucang, Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Sragen.

“Wasiatnya sore pas kritis-kritisnya, tiba- tiba bilang kalau meninggal nanti minta jenazahnya dimakamkan di desa kelahirannya. Yaitu di Dukuh Pucang RT 21, Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Sragen. Sehingga meski meninggalnya di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar dan selama ini tinggal bersama suami di Jenawi, jenazah almarhumah tetap dibawa ke kampung halaman di Bedoro. Kemudian dimakamkan sesuai wasiatnya,” papar Kades Bedoro, Pri Hartono kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (25/7/2021).

Rini meninggal secara dramatis usai melahirkan sang buah hati. Tragisnya, wanita itu mengembuskan nafas terakhirnya dengan kondisi terkonfirmasi positif Covid-19.

Ia sempat berjuang hampir enam hari melawan ganasnya virus Covid-19 di rumah sakit.

Mirisnya lagi, wanita cantik itu menutup mata selamanya sebelum sempat melihat wajah bayi mungilnya karena harus menjalani isolasi.

Prosesi pemakaman berlangsung dalam suasana penuh haru. Tak hanya keluarga yang terpukul, warga dan kolega juga turut merasakan duka mendalam.

Rini dimakamkan di pemakaman umum dukuh setempat di tanah kelahirannya Bedoro, Sambungmacan pukul 10.00 WIB. Pemakaman dilangsungkan dengan protokol Covid-19.

Baca Juga :  Ulang Tahun Partai Nasdem Ke 13 Adakan Donor Darah Bersama di Sragen Jawa Tengah

“Pemakaman sangat haru. Banyak warga yang ikut menangis tak kuasa melihat perjuangan almarhumah. Bapak ibunya juga histeris. Bahkan sang ibu sampai pingsan. Memang mengharukan kisah perjuangannya Pak. Semoga husnul khatimah,” urai Kades.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , kisah haru itu bermula ketika almarhumah hamil anak kedua dari pernikahannya bersama Sodiq.

Dari awal kehamilan, semua terbilang lancar. Namun menjelang persalinan, si jahat virus Covid-19 mendadak bersarang di tubuh ibu muda kelahiran 17 Maret 1998 silam itu.

Virus itu merusak kebahagiaan dengan muncul melalui gejala batuk pilek hingga menyerang fungsi pernafasan.

Meski begitu, dalam kondisi positif dan mengalami gejala, almarhumah tetap berjuang untuk melakukan persalinan di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.

Dengan sekuat tenaga yang tersisa, almarhumah melewati masa persalinan dengan dramatis. Sang bayi lahir dengan selamat tak kurang satu apapun sekira enam hari lalu.

Namun pasca persalinan, kondisi almarhumah mengalami perburukan. Hingga akhirnya, takdir pun berkata lain dan Rini harus berpulang menghadapi sang pencipta Rabu (21/7/2021) malam sekira pukul 23.50 WIB.

“Almarhumah itu awalnya memang warga kami yang tinggal di Dukuh Pucang, Bedoro. Setelah menikah dan hamil, kemarin menjelang persalinan baru pindah ikut suami di Seloromo Jenawi, Karanganyar. Persalinan di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar berhasil, bayinya lahir selamat. Tapi ibunya kondisinya positif dan terpaksa harus mendapat perawatan intensif di isolasi. Sebelum kemudian meninggal dunia tadi malam,” papar Pri Hartono dikonfirmasi JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (22/7/2021).

Baca Juga :  KPU Sragen Dituduh Dzalim di Pilkada 2024, Tim Kampanye Paslon 02 Sigit-Suroto Beberkan Keburukan Selama Debat Terbuka Berlangsung

Jenazah almarhumah kemudian dibawa ke tanah kelahirannya untuk dimakamkan sesuai wasiat terakhirnya sebelum meninggal.

Ditambahkan, sebenarnya almarhumah tidak ada riwayat penyakit penyerta. Hanya saja, sebelumnya menjelang persalinan sempat mengalami batuk pilek dan sebagainya.

Setelah diswab ternyata positif terkonfirmasi Covid-19. Pasca persalinan, saturasi oksigen menurun terus.

Sebelum kemudian enam hari setelah dirawat intensif di ruang isolasi, Rini gagal bertahan.

“Sebetulnya sudah pulang dua tiga hari dan langsung kambuh sesak dan dibawa ke rumah sakit sampai meninggal tadi malam itu. Pulangnya ke tempat suami tapi makamnya di wasiat di tanah kelahiran,” jelas Pri Hartono.

Untuk sementara, bayi mungil itu diasuh oleh bapaknya. (Wardoyo)