Beranda Daerah Wonogiri Aksi Huda Jabrik Gowes dari Tangerang ke Wonogiri Sejauh 650 Kilometer, Bermodal...

Aksi Huda Jabrik Gowes dari Tangerang ke Wonogiri Sejauh 650 Kilometer, Bermodal Sepeda Rongsokan Berumur 34 Tahun Seharga 400 Ribu

Gowes
Huda Jabrik saat berada di Ponpes Al Barru Bulusulur Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sungguh keren aksi yang dilakoni Huda Akhsan Nasrulloh alias Huda Jabrik ini. Dia bersepeda alias gowes seorang diri dari Kota Tangerang ke Kecamatan Giritontro Wonogiri sejauh 650 kilometer.

Hebatnya lagi, dia melakoninya tanpa kendala berarti. Tidak pernah ganti ban, tidak terserang flu atau meriang dan tetap bugar ketika sampai di kampung halamannya di Wonogiri.

Ada satu lagi yang cukup menyita perhatian. Yakni sepeda yang digunakannya bukan sepeda mahal. Melainkan sepeda rongsokan yang dibelinya dalam keadaan ndongkrok tak terpakai seharga Rp400 ribu. Sepeda itupun tergolong sudah berumur dan lebih tua dari usia Huda Jabrik ini.

Aksi solo bike Kemerdekaan RI ini dilokasi Huda dengan mengambil start pada Jumat 6 Agustus 2021 sekitar pukul 06.00 dari Kroncong Jatiuwung Tangerang Kota. Dia bersepeda menyusuri jalur pantura hingga mencapai finish di kampung halamannya Dusun Pucanganom Lor RT 1 RW 7 Desa Pucanganom, Kecamatan Giritontro Wonogiri.

“Jaraknya sekitar 650 kilometer,” ujar Huda saat dijumpai wartawan di komplek Pondok Pesantren Al Barru Bulusulur Wonogiri, Selasa (10/8/2021).

Dia mengatakan mampir di ponpes untuk menjumpai adiknya yang tengah mondok. Usai bertemu sang adik, dia kembali gowes mengitari Waduk Gajah Mungkur hingga finish di Giritontro.

Pemuda berambut gondrong itu mengaku sengaja gowes seorang diri lantaran suka hal yang baru dan menantang. Sebelumnya pernah dia bepergian jauh dengan sepeda motor.

Baca Juga :  Money Politics Sulit Dihapuskan dalam Pilkada dan Sejenisnya, Sama sama Butuhnya

“Untuk rute terjauh pakai sepeda angin ya baru kali ini,” jelas dia.

Huda yang ternyata merupakan salah satu atlit pencak silat Persinas ASAD ini berangkat bermodalkan niat kuat Lillahi Ta’alla, ditambah doa restu dari orang tua dan dukungan dari sahabat goweser dan pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Alhamdulillah selama perjalanan tidak ada gangguan apapun. Cuaca saat gowes juga selalu bersahabat.

“Uang saku sekitar Rp730 ribu hasil menyisihkan jualan bakso di Tangerang,” tutur pria berperawakan kecil ini.

Bagaimana dengan sepeda? Dia mengaku hanya memiliki sepeda biasa. Itupun sepeda federal lama bekas rongsokan yang dibelinya seharga Rp400 ribu dalam keadaan ndongkrok kala itu. Sepeda hanya dibenahi di beberapa bagian dan langsung bisa digunakan.

“Sepeda ini produksi tahun 1987, sekitar 34 tahun,” beber pemuda yang masih belum memiliki istri ini.

Selama gowes dari Tangerang hingga Wonogiri tak ada kendala berarti pada sepedanya. Tidak pernah ada kerusakan, meski dia membawa peralatan bengkel. Bahkan ban tidak sekalipun dalam perjalanan diganti kendati dia membawa ban cadangan. Hanya memang pernah udaranya dalam ban berkurang alias kempes.

Untuk urusan istirahat dan makan, dia menyebutkan banyak mendapat bantuan dari rekan selama perjalanan. Malah sebagian memberikan tambahan uang saku. Alhasil uang pribadinya Rp730 ribu belum terpakai justru semakin bertambah.

Baca Juga :  Gadis 15 Tahun Dijual ke Hidung Belang 550 Ribu, Dibagi untuk Muncikari Hotel dan Korban

“Selama perjalanan selalu dimonitor teman-teman dari MGS (Mbah Man Gowes Sejagad) dan Federal Tangerang (Fedtangs),” tuturnya

Dia mengaku belum tahu berapa lama akan berada di Giritontro. Dia juga belum secara gamblang menyebutkan apakah saat balik ke Tangerang bakal gowes lagi atau tidak.

“Sebenarnya mau gowes kemerdekaan RI ini nanti bertepatan tanggal 17 Agustus, tapi keburu tidak sabar pengin segera bertemu keluarga,” sebut pemuda ramah senyum ini.

Jajaran pengurus DPD LDII Ponpes Al Barru Bulusulur Wonogiri yang diwakili Joko berharap, aksi Huda Jabrik bisa menginspirasi pemuda LDII lainnya. Agar bisa berprestasi dan memiliki andil membangun bangsa dari segala bidang. Baik bidang pendidikan, dakwah, kesehatan, olahraga, energi baru terbarukan, ketahanan pangan, dan lainnya. Aris