Beranda Nasional Jogja HUT ke-60  Pesta Nama Gereja Gamping Yogyakarta, Berawal dari Cucu Abdi Dalem...

HUT ke-60  Pesta Nama Gereja Gamping Yogyakarta, Berawal dari Cucu Abdi Dalem Kraton Yogyakarta

Kevikepandiy.org
Kevikepandiy.org

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gereja Santa Maria Assumpta Gamping, Sleman, Yogyakarta yang masuk wilayah Kevikepan Yogyakarta Barat, memperingati Pesta Nama ke-60 pada  Minggu (15/8/2021).

Peringatan Pesta Nama tersebut dilakukan dengan mengusung tema  Tinggal dalam Kristus dan Berbuah.

“Tema ini  memiliki makna ekaristis dan politis. Secara ekaristis, Gereja yang bersatu dengan Kristus yang mengorbankan diri dan membagikan hidup-Nya bagi manusia dan dunia. Secara politis, Gereja yang bersatu dengan Kristus membuahkan perutusan untuk menjadi imam, nabi, dan raja dalam mewujudkan peradaban kasih sebagai tanda hadirnya Kerajaan Allah bagi umat manusia dan seluruh ciptaan,” kata Wakil Ketua II Dewan Paroki Santa Maria Assumpta Gamping, F Danang Wijaya di Yogyakarta, Sabtu (14/8/2021).

Melalui rilisnya ke Joglosemarnews dijelaskan, saat ini, Ketua Dewan Paroki dan sekaligus Pastor Paroki Gereja Gamping adalah Romo Yoseph Nugroho Tri Sumartono, Pr dan Wakil Ketua II Romo Martinus Suharyanta,Pr.

Menurut sejarahnya, Gereja Gamping yang berada di Dusun Gamping Tengah, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman adalah bagian dari kawasan pusat produksi batu gamping. Desa ini dikenal luas di Yogyakarta, Muntilan dan Magelang.

Warga Desa Kramaredja, cucu abdi dalem Kasultanan Ngayogyakarta Raden Panewu Djajaanggada, sering mengantarkan batu gamping ke Muntilan kepada Romo Frans van Lith (seorang Pastor Belanda yang berjiwa Jawa).

Kelak kemudian hari, Kramaredja menjadi umat Katolik pertama di Gamping setelah dibaptis oleh Romo H Van Driessche, SJ. Iman Kristiani keluarga Kramaredja ini kemudian menyebar ke desa sekitar Gamping, seperti Banyuraden, Mejing, Onggobayan, Pasekan dan Gancahan.

Baca Juga :  Dugaan Kecurangan SPBU di Sleman, Konsumen Rugi Miliaran Rupiah

Ajakan umat beriman

Menurut Danang Wijaya, melalui tema pesta nama Santa Maria Assumpta Gereja Gamping mengajak kepada semua umat beriman untuk tinggal dalam Kristus agar berakar, bertumbuh, berbuah rahmat baik untuk pribadi maupun untuk Gereja, masyarakat, dan Negara sebagai perutusan missioner.

Secara bertahap, Paroki Santa Maria Assumpta Gamping turut ambil bagian dalam proses membudidayakan Adab Kasih. Dimulai pada tahun 2016 – 2020 menjadi Gereja yang inklusif, inovatif, dan transformatif. Kemudian pada tahun 2021 – 2025 menjadi Gereja yang semakin ekaristis dan politis.

Selanjutnya pada tahun 2026 – 2030 menjadi Gereja yang bahagia, inspiratif dan menyejahterakan. Akhirnya, pada tahun 2031 – 2035 menjadi Gereja bentara peradaban kasih. Itu semua diharapkan akan mewujudkan suburnya peradaban kasih serta sejahtera bermartabat dan beriman.

Serangkaian acara dilaksanakan untuk mensyukuri dan memeriahkan peringatan pesta nama tersebut. Pekan doa dilaksanakan pada Senin (9/8/2021) sampai Sabtu (14/8/2021).

Tema pekan doa ini adalah : (1) Doa mendasari hidup dalam masa pandemi, (2) Tetap beriman dalam masa pandemi, (3) Tetap sehat dan bahagia di tengah pandemi, (4)  Tetap berbagi di masa pandemi, (5) Guyub bersama orang lain di masa pandemi, (6) Tetap bahagia dalam masa isolasi atau di tengah pandemi.

Baca Juga :  Kekerasan terhadap Perempuan di Bantul, Fenomena Gunung Es yang Mengkhawatirkan

Kemudian perayaan Ekaristi dilaksanakan pada hari Minggu (15/8/2021) pukul 08.00 dan disiarkan secara streaming agar umat se paroki Gamping dapat mengikuti. Petang harinya diadakan sarasehan ketua lingkungan berbasis virtual zoom.

Pada peringatan HUT ke-60 Pesta Nama Santa Maria Assumpta Gamping juga diadakan lomba film pendek bertema Datang dan Lihatlah (pada 14/6 – 18/8), pembuatan video ucapan dan harapan untuk Gereja Gamping, pemasangan twibbon di profil medsos.

Kemudian juga diadakan zoom meeting bertema Mengelola Websiste Gereja Gamping bersama narasumber praktisi media YB Margantoro, Rabu (11/8/2021). Acara itu diikuti tim kerja Komsos, Litbang, Pewartaan dan Pengurus Lingkungan.  Suhamdani