Beranda Daerah Sragen Malam-Malam Keluar Rumah, Kakek Asal Tenggak Sidoharjo Sragen Ditemukan Tewas di Bengawan...

Malam-Malam Keluar Rumah, Kakek Asal Tenggak Sidoharjo Sragen Ditemukan Tewas di Bengawan Solo

Tim relawan gabungan dan Polsek saat mengevakuasi jasad kakek asal Tenggak, Sidoharjo, Sragen yang tewas di Bengawan Solo, Jumat (20/8/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga di Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen digegerkan dengan temuan mayat warga setempat mengapung di Sungai Bengawan Solo, Jumat (20/8/2021).

Korban diketahui bernama Tugumin (68) asal Dukuh Metep RT 10, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.

Kakek malang yang berprofesi sebagai petani itu ditemukan tak bernyawa di Bengawan Solo wilayah Dukuh Tenggak RT 12, Tenggak, Sidoharjo tak jauh dari rumahnya.

Data yang dihimpun di lapangan, penemuan mayat itu diketahui sekitar pukul 11.00 WIB. Mayat korban kali pertama ditemukan warga setempat, Dalimin (56).

Jasad korban ditemukan satu kilometer dari rumahnya. Saat ditemukan, kondisi korban sudah meninggal dengan posisi mengapung di sungai.

Mendapati hal itu, Dalimin langsung memberitahu anak korban, Sugiyono (38). Selanjutnya, anak korban mengecek ke lokasi dan setelah memastikan itu adalah jasad bapaknya, ia bersama warga langsung melapor ke Polsek.

Tak lama berselang, tim Polsek, SAR BPBD dan relawan PMI langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Jasad korban kemudian diangkat dari sungai dan dibawa ke RSUD Sragen.

Baca Juga :  Tegas Tim Unit Resmob Polres Sragen Ungkap Kasus Pengeroyokan, Tiga Pelaku Berhasil Ditangkap dan Terancam 6 Tahun Penjara

Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso membenarkan penemuan mayat tersebut. Menurutnya dari keterangan keluarga, sekitar pukul 01.00 WIB, anak korban masih melihat korban tidur di kamar.

Namun sekitar pukul 02.30 WIB, ia kaget mendapati bapaknya sudah tidak ada di rumah. Kemudian dilakukan pencarian hingga pagi hari.

“Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban. Karena keluarga sudah menerima, jenazah korban kemudian diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,” tandasnya.

Kades Tenggak, Setiyanto mengatakan korban selama ini memang dikenal sudah pikun dan jarang keluar rumah. Jika keluar, terkadang tidak tahu jalan untuk pulang dan sudah kehilangan arah.

“Kemungkinan terpeleset. Karena korban ini sudah tua dan pikun. Kebetulan pada malam kejadian itu rumahnya mati lampu. Apakah keluar mencari orang untuk membetulkan, nggak tahu juga. Yang jelas sekitar jam 01.00 WIB malam itu, anak-anak muda ada yang sempat melihat korban jalan keluar dan ke arah Utara atau sungai. Waktu dicari sudah nggak ada di rumah dan kemudian ditemukan meninggal di sungai,” jelasnya. Wardoyo