SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kematian tambang judi Capjikie asal Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Sragen, Sugimin (56), Rabu (1/9/2021) malam sempat membuat gempar warga.
Tak pelak puluhan warga langsung berhamburan memadati lokasi penemuan mayat pria asal Dukuh RT 11, Desa Gawan, Tanon, Sragen tersebut.
Selain warga sekitar, warga yang melintas di jalan raya dan penasaran dengan kerumunan warga, sempat berhenti memastikan.
Akibatnya lokasi kejadian sempat dipadati oleh warga yang penasaran dan ingin melihat apa yang terjadi dari dekat.
“Iya penasaran, tadi pas lewat kok ada ramai-ramai dan ada polisi juga. Rumahnya dipagari garis polisi. Saya spontan tadi berhenti dan menanyakan. Setelah tahu ada warga meninggal mendadak dan warga setempat, saya jalan lagi. Tadi jenazah langsung dibawa ambulans dan lokasi dijaga polisi,” ujar Yanto, salah satu warga Tanon, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , di lokasi kejadian.
Meski banyak warga di lokasi, mayoritas ketakutan dan tak ada yang berani mendekat. Beruntung memang, pasalnya hasil tes swab antigen, hasil swab Sugimin ternyata menunjukkan hasil positif terpapar Covid-19.
“Iya, tadi sempat dilakukan swab antigen oleh petugas Puskesmas. Hasilnya korban memang positif Covid-19. Jenazahnya makanya langsung dibawa ke RSUD Sragen,” papar Kapolsek Tanon, AKP Primadhana Bayu Kuncoro kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (1/9/2021) malam.
Pria paruh baya yang sehari-hari diketahui berjualan kupon judi Capjikie itu ditemukan tak bernyawa di teras rumah salah satu warga berinisial D di RT 10.
Di teras yang dijadikan lapak itu, menurut warga sehari-hari digunakan untuk berjualan kupon capjikie oleh almarhum.
Data yang dihimpun di lapangan, korban ditemukan meninggal sekitar pukul 19.30 WIB. Saat ditemukan, posisi korban tergeletak terlentang di atas kursi memanjang.
Di dekatnya terdapat kupon penjualan capjikie. Kabar yang beredar, korban meninggal sesaat setelah melayani penjualan kupon capjikie.
“Tadi ditemukan sudah meninggal tergeletak di kursi. Sehari-hari memang orangnya kalau jualan nomor tidak pakai masker,” papar Joko, salah satu warga yang berada di lokasi kejadian, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (1/9/2021) malam.
Sebelumnya, korban diketahui sempat mengeluh agak kurang enak badan. Sempat ada yang mengeroki, sejurus kemudian korban menggelegak dan ternyata saat dicek sudah tidak bernyawa.
Kematian Sugimin sontak membuat warga ketakutan. Tidak ada yang berani mendekat. Semua warga di sekitar hanya memandang dari jarak kejauhan.
Tak lama berselang, tim Polsek Tanon berikut Inafis Polres dan Puskesmas tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 20.00 WIB. Tim sempat melakukan pemeriksaan fisik terhadap jenazah korban.
Sempat pula dilakukan swab antigen terhadap korban sebelum jenazahnya dievakuasi ke ruang jenazah RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.
Kapolsek memastikan sesaat usai menerima laporan, tim langsung diterjunkan melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi serta warga sekitar.
“Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban. Tadi menurut saksi dan warga, korban sempat mengeluh tidak enak badan, lalu minta dikeroki kemudian tahu-tahu meninggal dunia,” ujarnya dikonfirmasi JOGLOSEMARNEWS.COM .
Kapolsek menambahkan jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Sragen. Lokasi kejadian sempat dipadati warga dan dipasangi garis polisi. Wardoyo