JAKARTA, JOGLOSEMWRNEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keresahannya terhadap dunia perkuliahan saat ini.
Hal ini disampaikan dalam pidatonya ketika menghadiri pertemuan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/9/2021).
Salah satu hal yang disampaikannya terkait materi yang diajarkan saat ini. Jokowi menyatakan tak ingin mahasiswa diajarkan ilmu 20 tahun lalu.
Jokowi juga mengingatkan para rektor untuk mengembangkan bakat mahasiswa dengan memperbanyak mata kuliah pilihan.
Menurut Presiden, pembelajaran saat ini terkesan monoton dengan mengikut apa yang diajarkan pada masa-masa lalu.
“Jangan sampai mahasiswa masih kita ajari dan ini jangan dibiarkan kita untuk belajar hal-hal yang rutinitas. Hati-hati mengenai ini, hal-hal yang monoton,” jelas Jokowi.
“Tapi berilah kesempatan mahasiswa untuk mengambil kuliah sesuai talentanya. Ini yang harus kita fasilitasi, perbanyak mata kuliah pilihan, baik di dalam kampus maupun di luar kampus,” tambah Jokowi, sebagaimana dikutip dari Liputan6.
Dilansir dari Liputan6.com, berikut deretan pesan Jokowi terhadap rektor terkait lingkungan perkuliahan saat ini:
Apa saja pesan dan kritik dari Presiden Jokowi? Ini rinciannya:
1. Masih Ajarkan Ilmu 20 Tahun Lalu
Presiden Jokowi mengkritik perguruan tinggi yang masih mengajarkan ilmu 20 tahun lalu. Menurutnya, ilmu yang diajarkan pada semester lalu tak lagi relevan di semester berikutnya.
“Sekali lagi karena ilmu sekarang ini cepat berubah. Sekarang mungkin Bapak/Ibu sekalian memberikan kuliah, mata kuliah mengenai A, semester depan mungkin sudah tidak relevan lagi ilmu A ini,” kata Jokowi, Selasa, 14 September.
Untuk itu, Presiden Jokowi meminta para rektor untuk cepat beradaptasi dan mengadaptasi perubahan-perubahan ilmu pengetahuan. Selain itu, Jokowi mengingatkan para rektor untuk meningkatkan skill teknologi guna menghadapi hal-hal baru.
2. Perbanyak Mata Kuliah Pilihan
Jokowi meminta para rektor untuk menambah mata kuliah pilihan guna menampung bakat mahasiswa. Dengan bertambahnya mata kuliah pilihan, mahasiswa tidak perlu berpindah jurusan apabila merasa kurang cocok dengan talentanya.
“Sekali lagi, fasilitasi mahasiswa sebesar-besarnya untuk mengembangkan talentanya yang belum tentu sesuai pilihan program studi, jurusan, maupun fakultas. Karena kita ingat pilihan prodi, jurusan, dan fakultas tidak selalu berdasarkan pada talenta,” jelas Jokowi.
“Tapi berilah kesempatan mahasiswa untuk mengambil kuliah sesuai talentanya. Ini yang harus kita fasilitasi, perbanyak mata kuliah pilihan, baik di dalam kampus maupun di luar kampus,” sambungnya.
Jokowi menjelaskan ketidakcocokan talenta dengan program studi yang diambil terkadang baru dirasakan mahasiswa saat memasuki perkualiahan.Hal ini terbukti dengan banyaknya lulusan perguruan tinggi yang bekerja tak sesuai program studinya.
3. Abai Perihal Kebersihan Makanan
Makanan juga menjadi salah satu fokus Jokowi untuk turut diperhatikan. Menurut dia, tanggung jawab rektor ke mahasiswa tak hanya di dalam kampus saja.
“Tanggung jawab rektor ya di dalam kampus dan juga di luar kampus. Urusan hal-hal yang kecil saja memang harus kita perhatikan. Urusan makan mahasiswa itu harus dicek betul,” ujar Jokowi.
4. Pentingnya Air Bersih di Tempat Makan
Jokowi turut meminta rektor memberikan akses air bersih yang mengalir di tempat makan area kampus. Dia menekankan pentingnya kebersihan di area kampus agar masyarakat tak jatuh sakit.
“Hal-hal yang kecil-kecil ya. Tapi percuma kalau orang sepintar apa pun kalau tidak sehat untuk apa?” ucapnya.
“Ini bukan tugas yang ringan, karena kalau tidak, kebawa kemana-mana anak-anak kita nantinya,” kata Jokowi.
5. Kemampuan Beradaptasi Dengan Disrupsi
Disisi lain Jokowi menekankan kepada seluruh komponen kampus untuk memiliki kemampuan adaptasi belajar terhadap disrupsi atau ketidak pastian.
“Jangan sampai mahasiswa masih kita ajari dan ini jangan dibiarkan kita untuk belajar hal-hal yang rutinitas. Hati-hati mengenai ini, hal-hal yang monoton,” jelas Jokowi. Maulana Yusuf