SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak enam orang mahasiswa S2 Pendidikan Sains FKIP UNS Surakarta menggelar acara pengabdian masyarakat di SMP Negeri 3 Karanganyar, Sabtu (2/10/2021).
Tim Prodi S2 tersebut didampingi antara lain oleh Kepala Prodi S2 Pendidikan Sains, Dr Sarwanto, S.Pd, M.Si dan dosen S2 Pendidikan Sains, Dr Bramastia, M.Pd.
Dalam rilisnya ke Joglosemarnews, Bramastya menjelaskan, agenda pengabdian masyarakat merupakan implementasi dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek (Kemendikbudristek).
“Kebijakan ini telah mengubah paradigma bahwa belajar tidak hanya di kelas, namun bisa di mana saja, kapan saja tanpa batas ruang dan waktu,” papar Bramastya.
Dalam implementasinya, Program Studi S2 Pendidikan Sains menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan materi “K3 dan Repair and Maintenance”.
Dijelaskan, Pendidikan Sains diikuti sebanyak 28 guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) 5 Kabupaten Karanganyar.
Dijelaskan, pengabdian masyarakat tersebut diselenggarakan di ruang Laboratorium IPA SMPN 3 Karanganyar.
Acara pembukaan langsung dilakukan oleh Koordinator Pokja 5, Bapak Djiman dan dilanjutkan sambutan Dr. Sarwanto, S.Pd, M.Si.
Dalam sambutannya, Sarwanto menjelaskan akibat dari pandemi, laboratorium jarang digunakan sehingga perawatan alat-alat laboratorium menjadi sangat terbatas yang berakibat pada rusaknya peralatan laboratorium.
Dalam pengabdian masyarakat tersebut, Dr Bramastia, M.Pd menyampaikan materi tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
“Guru bertugas untuk mengelola manajemen IPA termasuk laboratorium,” ujarnya.
Dalam kegiatan laboratorium, jelas Bramastya, dibutuhkan K3 untuk menjaga keamanan dan kenyamanan kerja, sehingga guru perlu mengetahui dan menguasai tindakan K3 agar dapat menangani segala kondisi dalam kegiatan praktikum di laboratorium.
Kegiatan K3, menurut Bramastya, berkaitan dengan mesin, alat, bahan dan landasan tempat kerja praktikum.
Tujuan K3 sendiri yaitu memberikan hak keselamatan dalam setiap aktivitas secara aman dan efisien kepada seluruh pengguna laboratorium.
Lebih lanjut, Bramastia memaparkan materi mengenai bahaya, prinsip penyimpanan, cara penyimpanan, sumber terjadinya kecelakaan, dan contoh kecelakaan dalam laboratorium.
Materi kedua tentang “Repair and Maintenance” yang disampaikan Dr Sarwanto, S.Pd, M.Si yang mengacu p ada Permendiknad Nomor 24 Tahun 2007.
Dijelaskan, urutan perbaikan dan perawatan alat laboratorium meliputi membersihkan alat dari debu, mengetes keberfungsian alat, mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk perbaikan dan perawatan.
Selain itu juga membaca buku manual, memperbaiki sesuai kerusakan dan menyimpan kembali alat sesuai prinsip penyimpanan alat.
“Perlu diingat untuk mencegah kerusakan pada alat harus memperhatikan cara membawa alat, prinsip penyimpanan alat, menjaga kondisi lingkungan sekitar sesuai standar alat, melepas rangkaian alat sebelum disimpan” jelas Dr Sarwanto. Suhamdani