Beranda Daerah Sragen Polisi Buru Data Anak Muda yang Hamil Mencurigakan di Gondang hingga Perbatasan...

Polisi Buru Data Anak Muda yang Hamil Mencurigakan di Gondang hingga Perbatasan Ngawi

Polisi saat mengidentifikasi mayat bayi di bawah jembatan Sungai Dawung, Dukuh Ceme, Wonotolo, Gondang, Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polisi masih terus memburu pelaku pembuang bayi yang ditemukan tewas di bawah jembatan Sungai Dawung, Dukuh Ceme, Desa Wonotolo, Gondang, dua hari lalu.

Setelah olah TKP, tim Polsek setempat juga menyisir tempat-tempat persalinan dan bidan di sekitar wilayah setempat hingga ke perbatasan Ngawi.

“Setelah olah TKP, kami langsung koordinasi dengan bidan-bidan di sekitar untuk minta data masyarakat yang hamil. Kita sisir terus,” papar Kapolsek Gondang, Iptu Sudarmaji kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (7/10/2021).

Ia mengungkapkan penyisiran dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kehamilan mencurigakan. Pasalnya jika melihat kondisi bayi yang dipacu lahir, mengindikasikan kehamilan yang tidak dikehendaki.

Selain menyisir data kehamilan dan memantau tempat persalinan, pihaknya juga mengecek ke wilayah Ngawi yang berbatasan dengan Gondang.

“Sebab di sebelah sudah berbatasan dengan Jawa Timur dan selama ini tempat nongkrong anak-anak mudanya juga di Gondang. Makanya kita info ke daerah sana, anak-anak yang sekiranya masih muda hamil, kita sisir terus,” urainya.

Kapolsek menyampaikan sejauh ini hasil penyisiran memang belum menemukan indikasi atau petunjuk signifikan. Namun hal itu tak mematahkan upaya untuk terus melakukan penyelidikan.

Perihal lokasi kejadian, selama ini memang menjadi jalur yang tidak hanya dilewati warga sekitar. Namun juga sering dilintasi warga dari Jatim.

Kondisi jembatan yang sepi dan agak jauh dari permukiman, memang memungkinkan seseorang untuk membuang sesuatu tanpa terpantau warga.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

“Siapapun yang melintas bisa di situ. Dan kalau siang sepi, apalagi malam hari. Katakanlah bawa barang apa juga gak tahu lalu dibuang disitu. Soalnya kanan kiri juga jauh dari rumah,” tandasnya. Wardoyo

Sementara Kades Wonotolo, Mukhlis menduga pelaku pembuangnya kemungkinan justru dari luar wilayahnya.

Pasalnya dari lingkungan sekitar diketahui tidak ada yang menunjukkan tanda kehamilan mencurigakan dan baru melahirkan.

“Kemungkinan (pelaku) warga dari luar wilayah desa kami,” papar Kepala Desa Wonotolo, Mukhlis kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (6/10/2021).

Seperti diberitakan, mayat bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan di Sungai Dawung, Dukuh Ceme perbatasan Desa Wonotolo dan Plosorejo, Kecamatan Gondang, Selasa (5/10/2021) petang.

Saat ditemukan, kondisi jasad bayi itu terbungkus kantong plastik hitam. Ari-ari bayi juga masih lengkap yang menandakan bayi itu belum lama dilahirkan.

Diduga kuat bagi malang itu sengaja dibuang dari atas jembatan setinggi 10 meter.

Data yang dihimpun di lapangan, jasad bayi merah itu diketahui pukul 16.00 WIB oleh warga sekitar. Posisi ditemukan ada di daratan tengah sungai yang mengering.

Mukhlis menjelaskan ada dua plastik yang ditemukan di lokasi kejadian. Plastik pertama berisi mayat bayi dan plastik kedua berisi bantal dan perlengkapan bayi lainnya.

Diperkirakan si pembuang melemparkan dari atas jembatan lantaran kondisi saat ditemukan berserakan. Kemudian posisi plastik terlihat terbuka sehingga tampak bayi dari atas.

Baca Juga :  Kampanye Terbuka Paslon Sigit-Suroto di Nglorog Sragen Dihadiri Bahlil hingga Wihaji, Kader Terbaik PDI Perjuangan Sragen Mbak Yuni Sebut Bentuk Kepanikan Kubu 02

“Dari atas kelihatan kakinya. Kemungkinan dilempar dari atas. Setelah petugas datang, bayi diperiksa kemudian dibawa ke RSUD Sragen,” jelasnya.

Kondisi aliran sungai sendiri dalam keadaan kecil. Sehingga bayi tidak hanyut terbawa arus.

Kepala Desa Plosorejo, Sukamto juga membenarkan temuan mayat bayi tersebut. Dari kondisinya, bayi malang itu diperkirakan masih berusia 7-8 bulan.

“Masih lengkap, ada tali pusat dan ari-arinya. Kelihatannya lahir prematur, antara usia 7-8 bulan,” ujarnya.

Sukamto yang turut menunggui proses evakuasi, memperkirakan bayi tersebut dibuang pagi hari tadi. Pasalnya, kondisi bayi belum menghitam serta belum mengeluarkan bau.

“Kondisinya juga masih belum bau. Perkiraan dibuang sekitar pagi tadi,” terangnya. Wardoyo