Beranda Daerah Solo Kondisi Pasar Kayu Ringan Naik, Tetapi Kontainer Langka, Ternyata Ini Sebabnya

Kondisi Pasar Kayu Ringan Naik, Tetapi Kontainer Langka, Ternyata Ini Sebabnya

The 6th Indonesian Lightwood Coorperation Forum (ILCF) di Hotel Novotel Solo, Senin (1/11/2021) malam. Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEW.COM — Ekonomi pasar kayu ringan mulai bangkit pasca pandemi covid-19. Perbaikan pasar kayu khususnya kayu ringan ditunjukkan dengan makin meningkatnya permintaan terhadap produk Indonesia dari negara-negara di Amerika maupun Eropa.

Ketua Umum Indonesian Light Wood Association (ILWA), Setyo Wisnu Broto mengakui, pertumbuhan pasar kayu ringan diidentifikasi dari tingginya demand. Namun demikian, kendala muncul bersamaan dengan tumbuhnya pasar kayu ringan tersebut.

“Bersamaan dengan kondisi pasar yang naik, kontainer mengalami kesulitan atau kelangkaan. Ini kendala yang tengah dihadapi pengusaha kayu ringan khususnya di Indonesia,” urainya usai kegiatan The 6th Indonesian Lightwood Coorperation Forum (ILCF) di Hotel Novotel Solo, Senin (1/11/2021) malam.

Menurutnya, kelangkaan kontainer disebabkan tidak seimbangnya perkembangan kondisi di tiap-tiap negara dalam hal penanganan covid-19. Sehingga hal itu membuat penggunaan kontainer tidak bisa berjalan seimbang

Baca Juga :  Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia Gelar Konfercab Tekankan Tidak Terafiliasi Partai Politik

“Jadi misalnya kita mengirim kontainer ke Eropa. Karena di sana belum pulih benar kegiatan ekonominya hingga membuat kontainer kita nggak balik-balik dan tertahan di sana. Sehingga tidak bisa pulang pergi dalam kondisi isi semua,” terangnya.

Kendati demikian, anggota ILWA tetap berupaya melakukan ekspor produk-produk lightwood, salah satunya dengan melakukan pengiriman tanpa menggunakan kontainer.

“Jadi kita pakai packaging sedemikian rupa dan langsung dimasukkan ke dalam kapal kemudian diangkut ke negara pemesan. Sebenarnya cara ini jatuhnya lebih murah dari sisi biaya, tetapi sayangnya belum semua negara menerima cara seperti ini,” imbuhnya.

Terkait hal itu, dirinya berharap ada bantuan untuk menembus negara-negara tujuan ekspor produk lightwood dari Indonesia yang belum menerima pengiriman barang tanpa kontainer. Sehingga pengusaha bisa memenuhi permintaan yang mulai banyak masuk.

“Saat ini yang menerima pengiriman tanpa kontainer di Amerika, karena memang mereka sendiri saat ini sangat membutuhkan barang dan tidak bisa menunggu sampai kontainer tercukupi baru bisa kirim barang. Untuk negara-negara lain baru kita coba,” tukasnya. Prihatsari