BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Suara dor, dor, dor terus terdengar dari arah Mako Brimob Boyolali di Gunung Kendil, Kecamatan Mojosongo, Boyolali.
Usut punya usut, ternyata suara tembakan itu berasal dari senjata peserta kejuaraan menembak HUT Brimob ke-76 di Mako Brimob Boyolali di Gunung Kendil, Kecamatan Mojosongo, Boyolali.
Kejuraan tersebut digelar selama dua hari, yakni Sabtu (27/11/2021) dan Minggu ( 28/22/2021).
“Kejuaraan atau lomba ini memperebutkan piala Dansat Brimob Jateng,” ujar Penanggungjawab kegiatan, Ari Bowo di sela kegiatan.
Dijelaskan, kejuaraan tersebut digelar atas kerjasama Sat Brimob Jateng dan Pengprov Perbakin Jateng. Pihaknya menyambut gembira karena lomba atau kejuaraan tersebut bisa digelar kembali setelah sempat vakum selama 2 tahun.
“Akibat pandemi Covid-19 maka lomba sempat vakum 2 tahun dan kini kami bersyukur bisa digelar lagi. Tentunya ini digelar dengan menerapkan prokes ketat.”
Kejuaraan kali ini ada tiga rangkaian. Pertama kejuaraan menembak presisi antar Polres se-Jateng diikuti peserta dari 36 Polres di Jawa Tengah. Kemudian kejuaraan tembak reaksi IPSC level 2 dengan peserta 250 orang dari seluruh Indonesia.
Yang ketiga adalah kejuaraan menembak reaksi AA IPSC level 3 yang bertaraf internasional. Pihaknya sebenarnya membuka kesempatan kepada peserta dari luar negeri. Bahkan, para petembak luar negeri pun antusias untuk ikut.
“Sayang karena masih pandemi, maka belum banyak peserta luar negeri yang bisa datang. Namun peserta dari dalam negeri mencapai ratusan dari seluruh wilayah.”
Menurutnya, kejuaraan lomba tembak reaksi AA IPSC level 3 juga sebagai bentuk kepercayaan terhadap Indonesia dan Jateng karena dipercaya untuk menggelar lomba tembak reaksi bertaraf internasional pertama yang mendapat izin langsung dari pengurus pusat AA IPSC di Kanada.
Kejuaraan menembak tersebut bertujuan untuk memberi ruang para atlet menembak untuk mengasah kemampuannya. Sekaligus sebagai persaiapan mengahadapi kejuaraan menembak dunia yang akan digelar di Thailand tahun 2022 mendatang.
“Selain itu kejuaraan ini bertujuan guna mencari bibit- bibit baru petembak. Sehingga regenerasi terus berjalan dengan baik.” Waskita