SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Desa Wisata Sangiran yang berada di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen berhasil meraih penghargaan sebagai Peringkat 5 Kategori Homestay pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 di Jakarta, Selasa (7/12/2021).
Atas keberhasilan itu, Desa Wisata Sangiran meraih hadiah sebesar Rp 10 juta. Desa Wisata Sangiran menjadi satu-satunya desa di Jawa Tengah yang meraih penghargaan dalam ajang tersebut.
Pengumuman Malam ADWI 2021 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Selasa (7/12/2021) malam.
Kades Krikilan, Widodo mengaku bersyukur Desa Wisata Sangiran berhasil meraih penghargaan peringkat V untuk kategori homestay. Menurutnya penghargaan diterima langsung oleh pengelola Desa Wisata Sangiran di Jakarta.
Menurutnya prestasi itu tak lepas dari kerja keras pengelola dan warga dalam mempersiapkan home stay sebagai penunjang desa wisata Sangiran.
“Tentu ini patut disyukuri. Harapan kami ke depan bisa mempertahankan syukur bisa ditingkatkan,” papar Widodo kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (8/12/2021).
Kades menyampaikan ada sekitar 30 homestay yang ada di Desa Wisata Sangiran. Keberadaanya dirintis oleh warga diperuntukkan bagi pengunjung atau wisatawan yang menghendaki penginapan.
“Home stay memang diarahkan untuk ditata dengan baik,” jelasnya.
Pengelola Desa Wisata Sangiran, Aries Rustioko mengapresiasi semua pihak yang mendukung Desa Wisata Sangiran dalam mengikuti ADWI 2021.
Pengelola desa wisata dan Pemerintah Desa Sangiran terus berupaya memajukan desa wisata demi kesejahteraan masyarakat.
“Ini langkah awal untuk menjadi lebih baik. Ini kemenangan bersama bukan salah satu orang atau kelompok namun kemenangan masyarakat Krikilan secara umum yang sudah giat, bekerja keras, dan mendukung pengembangan desa wisata rintisan,” katanya.
Dia mengatakan Desa Wisata Sangiran dirintis saat pandemi Covid-19 namun bisa mendapatkan prestasi yang diakui nasional.
Penghargaan tersebut menjadi semangat pengelola desa wisata untuk lebih mengembangkan desa yang berdampak kepada ekonomi warga setempat.
Menurut dia, ada empat lokasi homestay dengan total kamar belasan di Desa Krikilan namun lomba diwakili satu tempat dengan lima kamar. Tarif homestay di Desa Krikilan mulai dari Rp 100.000-an.
“Insyaallah akan bertambah homestay-nya yang dikelola masyarakat supaya ketika ada event resmi seperti pasar budaya dapat menampung turis. Kegiatan pada 20-21 November kemarin kamarnya kurang membuat pengunjung menginap di luar daerah,” jelasnya.
Menurut dia, ada sejumlah rumah warga yang bisa digunakan sebagai kamar bersama untuk kalangan mahasiswa atau kelompok pelajar yang berkunjung ke Desa Wisata Sangiran.
“Kaitannya pada homestay lebih mendambakan rumah-rumah tradisional karena tamu yang datang berinteraksi dengan masyarakat atau yang punya. Harapan kami rumah itu bersih, rapi, indah, menjaga protokol kesehatan, dan berstandar,” paparnya. Wardoyo