SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sepinya sentra kuliner Brigjen Katamso di jalan veteran Sragen gegara banyaknya kios yang tak dibuka, mencuatkan rumor lain.
Kabar yang berembus, mayoritas kios yang tutup itu dikabarkan adalah kios milik pejabat atau kerabatnya.
Hal itulah yang disinyalir membuat kios-kios tersebut nyaris tak tersentuh sanksi meski sudah beberapa waktu tak difungsikan untuk jualan.
Sejumlah pedagang di sentra kuliner Brigjen Katamso membenarkan kabar tersebut. Mereka yang masih bertahan untuk tetap jualan itu menyebut ada sejumlah kios dimiliki pejabat maupun kerabatnya.
Salah satu pedagang berinisial A, mengungkapkan dari kabar yang beredar, ada sekitar 8 kios yang disebut-sebut ditempati oleh kerabat pejabat.
Menurutnya, sebenarnya tidak jadi masalah jika memang sebagian kios itu ditempati para kerabat pejabat.
Yang diharapkan adalah konsistensi dan semangat untuk berjualan secara rutin sehingga akan membangkitkan kembali sentra kuliner tersebut.
“Semua yang di sini udah pada ngerti kalau ada beberapa (kios) punyanya poro-poro (pejabat). Sudah familiar dan banyak yang tahu juga kok,” paparnya kepada wartawan, Selasa (4/1/2022).
Mewakili pedagang yang aktif, ia hanya meminta para pedagang tersebut bisa kompak berjualan kembali.
Sebab dengan banyak yang tidak buka akhirnya berimbas pada kunjungan pelanggan.
Dia menduga karena statusnya dimiliki pejabat atau kerabatnya itulah yang membuat kios-kios itu seolah merasa aman walaupun tidak membuka kios.
“Mereka kelihatan nggak semangat jualan, mungkin karena memang nggak ada yang mendesak. Sehingga merasa aman,” jelasnya.
Pedagang lainnya, KR mengatakan sudah menjadi rahasia ada beberapa kios di sentra kuliner itu disebut memiliki keterkaitan dengan para pejabat.
Dia juga mengenal sejumlah pemilik kios kerabat pejabat atau orang kepercayaan pejabat. Meski tidak tertera secara tertulis, banyak yang sudah tahu ada beberapa kios memang dikaitkan dengan pejabat.
“Sebenarnya kami enggak masalah. Hanya minta semua kios itu segera buka kembali dan aktif berjualan biar makin ramai. Makanya harapan kami dinas bisa tegas ngoprak-oprak pedagang yang belum mau buka kios itu,” tandasnya.
Menyikapi hal itu, Kapala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Sragen, Cosmas Edwi Yunanto melalui
Kepala Bidang Sarana Distribusi Perdagangan Handoko, menampik kabar soal adanya pejabat dan orang dekat pejabat yang menempati kios di sentra kuliner Katamso.
Menurutnya, para pedagang yang terdaftar merupakan perorangan dan tidak ada campur tangan atau kepemilikan pejabat.
“Kalau saya melihat yang tercatat di permohonan tidak ada yang atas nama pejabat. Tapi atas nama perorangan. Kalau punya pejabat mesti yang terdaftar ya pejabat, ini tidak ada yang tertulisnya atas nama pejabat,” tandasnya.
Isu soal kepemilikan kios dari kalangan pejabat atau kerabat dekatnya ini seolah membuka luka lama. Sebab di awal pendataan, rumor itu juga sempat santer berembus dan ramai menjadi sorotan.
Kala itu beredar kabar adanya bagi-bagi jatah kios untuk para pejabat di sentra kuliner Katamso. Namun kabar itu buru-buru dibantah oleh Bupati maupun Sekda. Wardoyo