Beranda Daerah Sragen Kakek 87 Tahun di Pelemgadung Sragen Tewas Bunuh Diri di Hari Jumat....

Kakek 87 Tahun di Pelemgadung Sragen Tewas Bunuh Diri di Hari Jumat. Anak Korban Ungkap Pemicunya, Sempat Histeris Juga!

Jenazah korban Mbah Joyo Bejo yang tewas gantung diri saat diserahkan ke keluarga oleh petugas kepolisian. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus kakek tewas gantung diri di Desa Pelemgadung, Karangmalang, Sragen Jumat (7/1/2022) akhirnya terkuak gamblang.

Aksi nekat kakek bernama Joyo Sumarto Bejo (87) asal Dukuh Pondok RT 11/05, Pelemgadung, Karangmalang Sragen itu ternyata dipicu masalah sakit menahun.

Hal itu yang membuatnya depresi sehingga akhirnya memilih jalan pintas mengakhiri hidupnya di gantungan.

“Keterangan dari anak korban menyebutkan bahwa korban mengalami depresi dikarenakan korban mempunyai riwayat sakit menahun. Hasil visum tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan,” papar Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso Jumat (7/1/2022).

Suwarso menguraikan Mbah Joyo ditemukan tak bernyawa menggantung di pohon jati kebun belakang rumahnya.

Baca Juga :  Sudaryono Janjikan Hadiah Motor Nmax bagi Kader Peraih Suara Terbanyak dalam Upaya Menangkan Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

Ia ditemukan oleh anaknya sendiri, Sungkono Hadi Suprapto (55) sekitar pukul 08.30 WIB.

Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi, pukul 07.00 WIB anak korban datang ke rumah korban dengan maksud untuk mencari ayahnya.

Sesampainya di rumah, dipanggil-panggil tidak ada respon. Lantas ia mencari di kebun belakang rumah korban dan mendapati bapaknya sudah meninggal dalam keadaan menggantung di pohon jati dengan leher terikat tali senar berwarna hijau.

Ilustrasi petugas kepolisian melakukan olah TKP di lokasi gantung diri. Foto/Wardoyo

Ia langsung berteriak histeris hingga membuat warga lain berdatangan. Tak lama berselang, tim Polsek Karangmalang dipimpin Kapolsek Iptu Mulyono tiba bersama tim Inafis untuk melakukan olah TKP dan evakuasi jasad korban.

“Karena keluarga sudah menerima, jenazah korban kemudian diserahkan untuk dilakukan pemakaman,” tandas Suwarso. Wardoyo