Beranda Daerah Sragen Banyak Warga Kelabakan, DPRD Sragen Pergoki Ada yang Tega Main Borong...

Banyak Warga Kelabakan, DPRD Sragen Pergoki Ada yang Tega Main Borong 3 Dus Minyak Goreng Langsung

Ilustrasi minyak goreng. Foto/Istimewa

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kelangkaan minyak goreng terus melanda wilayah Sragen. Konsumen makin kelabakan dengan hilangnya pasokan migor di pasaran.

Di tengah kelangkaan itu, DPRD Sragen sempat mendapati ada dus minyak goreng di minimarket saat menggelar inspeksi mendadak, Kamis (17/2/2022).

Namun saat ditanya, ternyata dus itu hanya wadah kosong tanpa isi. Ketua Komisi II, Hariyanto pun sempat curiga dan menanyakan kebenaran pengakuan petugas minimarket itu.

“Tadi saya lihat tadi ada dus minyak goreng Filma. Tapi saat kita tanya petugasnya katanya hanya wadah saja. Masak iya cuma wadah saja,” tuturnya curiga.

Sidak digelar di beberapa minimarket berbendera Indomaret, Alfamart dan Alfamidi. Sidak digelar di wilayah Gemolong dan Sragen Kota.

Hariyanto menyebut sidak digelar menyusul banyaknya aduan dan keluhan warga terkait kelangkaan migor dalam beberapa waktu terakhir.

Ada yang Main Borong 

Tidak hanya wadah kosong, ia mengaku mendapati ada warga yang main borong dalam situasi kekosongan.

Baca Juga :  Semakin Parah, KPU Sragen Gelar Rapat PPS di Hotel Berbintang, Tokoh Sragen Murka: Pemborosan dan Akal-akalan Anggaran

“Kemarin warga banyak yang ngadu nggak kebagian jatah minyak goreng.
Kemarin dapat info, warga tidak ada yang dapat minyak. Tapi ada yang memborong tiga dus langsung dibeli. Infonya kiriman pagi datang dalam hitungan jam langsung ludes,” ujarnya.

Tak hanya jadi rebutan, harga jual migor pun juga masih mahal. Meski informasi pemerintah sudah menetapkan migor murah berbanderol Rp 14.000 faktanya banyak warga yang mengeluh masih mendapati harga Rp 19.000.

Legislator asal PKB itu menyebut sudah memeriksa 4 lokasi minimarket di Gemolong hingga Sragen. Hasilnya, semua nihil tanpa ada stok migor kemasan.

”Kita sempat tanya petugasnya menjawab pengiriman tersumbat. Yang harus dicari sumbatannya itu di mana,” tukasnya.

Menyikapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Pengembangan perdagangan Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sragen, Widya Budi Mudhita menyampaikan saat ini, komoditas migor memang masih agak terbatas sehingga agak susah didapati.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

Hal itu terjadi karena pasokan dari supplier memang masih terbatas. Sementara kebutuhan konsumen masih tinggi.

“Stok di daerah masih sulit karena pasokan gerbatas. Kalau untuk harga sebenarnya dari pemerintah memang Rp 14.000 tapi untuk migor curah masih sekitar Rp 17.000an,” tandasnya. Wardoyo