SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kisah tragis dialami Suyatni (76). Janda yang tinggal sebatang kara asal Desa Saradan, Karangmalang itu ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya
Dukuh Saradan RT 05/02.
Saat ditemukan, pensiunan PNS itu sudah dalam kondisi sangat memprihatinkan.
Tubuhnya sudah menghitam dan mengeluarkan bau menyengat. Dari tubuhnya juga sudah muncul banyak belatung.
Jenazah korban ditemukan berkat kecurigaan adiknya saat hendak bertandang dan mengetok pintu namun tak ada respon.
Janda malang itu ditemukan tewas di ranjang kamarnya dalam kondisi telentang.
Data yang dihimpun di lapangan, penemuan mayat itu diketahui Sabtu (19/2/2022) pukul 08.00 WIB.
Korban ditemukan kali pertama oleh adiknya, Sunaryo (67) yang tinggal tak jauh dari rumah korban.
Dari keterangan saksi-saksi, sekira pukul 08.00 WIB, Sunaryo datang ke rumah korban bermaksud mau mengantar makan pagi.
Selama ini, korban diketahui tinggal sendiri di rumahnya. Sesampai di depan pintu rumah korban, ia curiga melihat makanan yang kemarin diantarnya belum diambil.
“Kemudian saksi memanggil-manggil korban namun tidak ada respon. Karena tidak ada jawaban, ia kemudian masuk ke dalam rumah. Sesampai di dalam rumah, saksi kaget mendapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dan berbau,” papar Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (20/2/2022).
Mendapati itu, saksi langsung berteriak meminta pertolongan dan warga kemudian berdatangan. Selanjutnya penemuan mayat itu diteruskan ke Polsek Karangmalang.
Tak lama berselang, tim Polsek dipimpin Kapolsek Iptu Mulyono tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP. Sedangkan jasad korban dievakuasi oleh aparat bersama tim PMI Sragen.
Dari keterangan dari keluarga korban bahwa korban tinggal sendiri di rumahnya.
Saat ditemukan, kondisi korban sudah mengeluarkan bau menyengat dan tubuhnya penuh belatung. Korban diduga sudah meninggal beberapa hari sebelumnya.
“Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Sragen menggunakan Ambulance untuk pemeriksaan medis lebih lanjut. Keluarga korban membuat surat pernyataan telah menerima kejadian tersebut dgn ikhlas dan menolak untuk di lakukan outopsi,” ujar Kapolsek. Wardoyo