Beranda Daerah Sragen Jelang Lebaran, Jasa Penukaran Uang Baru Menjamur di Jalanan Sragen. Penasaran Berapa...

Jelang Lebaran, Jasa Penukaran Uang Baru Menjamur di Jalanan Sragen. Penasaran Berapa Tarifnya?

Valentino, pelaku jasa penukaran uang baru asal Solo yang mangkal di depan BPR Djoko Tingkir Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Memasuki pertengahan bulan puasa, pelaku jasa penukaran uang baru mulai merebak di wilayah Sragen.

Memanfaatkan momen Lebaran, mereka mencoba mengais peruntungan dengan mangkal di jalur protokol Sragen untuk menyediakan layanan penukaran uang baru.

Lantas berapa tarif jasa penukaran uang baru yang ditawarkan? Menurut sejumlah pelaku jasa penukaran uang baru, mereka mematok jasa antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per Rp 100.000 uang yang ditukar.

Tarif Rp 5.000 dipatok untuk penukaran pecahan uang nominal Rp 10.000 dan Rp 5.000. Sedang tarif Rp 10.000 berlaku untuk penukaran pecahan lebih kecil yakni Rp 2.000an atau Rp 1000an.

“Jasanya 5 persen. Jadi kalau tukar Rp 100.000 tambahannya Rp 5.000 sampai Rp 6.000. Tapi kalau tukarnya pecahan seribuan tambahnya Rp 10.000,” ujar Valentino (23) pelaku jasa penukaran uang baru asal Solo yang mangkal di depan BPR Djoko Tingkir Sragen kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (24/4/2022) sore.

Ia yang mangkal bersama temannya itu menuturkan setiap hari ia berangkat dari Solo ke Sragen. Profesi musiman itu ia jalani sejak 6 tahun lalu.

Baca Juga :  Kandang Ayam di Gesi Sragen Ludes Terbakar Total Kerugian Mencapai 2 Miliar Rupiah

Wilayah Sragen dipilih karena dinilai startegis dan dilalui jalur mudik. Setiap hari ia mulai mangkal dari jam 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

“Ini masih belum ramai. Biasanya mendekati hari H Lebaran kurang tiga hari itu baru ramai. Mungkin belum banyak yang mudik. Mudah-mudahan nanti makin dekat makin ramai,” ujarnya.

Tarif jasa itu dipatok lantaran untuk mendapatkan uang baru, dirinya juga harus meluangkan waktu dan antri di Bank Indonesia Solo.

Pelaku jasa penukaran uang lainnya Antok (36) warga Kadipiro, Solo juga mengaku sudah hampir 10 tahun menekuni profesi musiman sebagai penyedia jasa penukaran uang baru.

Sragen menjadi pilihannya karena animo warga untuk menukarkan uang baru cukup tinggi.

Tak heran, meski harus menempuh jarak 35 km dari rumah, tak menyurutkan semangatnya untuk berburu rejeki ke Bumi Sukowati.

”Saya pilih Sragen karena masyarakat di Sragen antusiasnya masih tinggi untuk penukaran uang baru. Kedua ini jalur besar untuk mudik, banyak perantau baik dari Jawa Barat dan Jawa Tengah pulang ke kampung halaman ke Jawa Timur mampir ke sini untuk tukar uang baru untuk di kampung,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pilkada 2024: Polres Sragen Adakan Silaturahmi Kamtibmas dan Doa Bersama Lintas Agama, TNI-Polri Tidak Bisa Bekerja Sendiri Tanpa Dukungan Tokoh Agama

Soal perhitungannya bagi masyarakat yang hendak menukarkan uang baru, setiap penukaran Rp 100.000 dikenakan potongan atau tambahan jasa Rp 10.000.

Dia mengaku sudah hampir sepekan di Sragen. Sama seperti rekannya yang lain, ia juga mangkal mulai dari jam 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Wardoyo