SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jenazah bapak dan putrinya asal Dukuh Grasak, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Sragen yang tewas gantung diri bareng, Jumat (6/5/2022) siang akhirnya dimakamkan berdampingan.
Sesuai wasiat terakhir korban, jenazahnya dan putrinya dimakamkan dalam satu lubang berdampingan di pemakaman umum dukuh setempat malam ini.
Jenazah pria bernama Arifin (40) dan putrinya, Saqilla Love Afilah Sungkar (5) itu dimakamkan dengan iringan Isak tangis warga.
Suasana haru mengiringi pemberangkatan jenazah dari rumah duka ke pemakaman.
Banyak warga tak kuasa menahan air mata tak mengira korban yang dikenal baik-baik saja, sampai nekat mengakhiri hidupnya bersama anaknya dengan cara setragis itu.
“Iya, sudah langsung dimakamkan malam ini tadi. Ini baru selesai. Dimakamkan satu lubang berdampingan sesuai dengan wasiat terakhir almarhum,” papar Ketua RW setempat, Bambang Widjo Purwanto, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM seusai pemakaman, Jumat (6/5/2022) malam.
Kades Gondang, Warsito membenarkan korban dan putrinya memang dimakamkan dalam satu liang lahat berdampingan.
Hal itu sesuai dengan pesan terakhir yang ditulis dalam wasiat di dinding tembok rumah korban.
Tulisan wasiat itu intinya meminta agar jenazah mereka tidak diotopsi. Kemudian sang bapak minta dimakamkan berjajar dengan makam putrinya.
“Wasiatnya ditulis di dinding tembok. Bunyinya tulung dikubur dijejerke ojo diotopsi (tolong dimakamkan berjajar jangan diotopsi),” papar Kades.
Atas wasiat itu, oleh keluarga memang tidak menghendaki dilakukan otopsi terhadap jenazah bapak anak tersebut.
Jenazah mereka dimakamkan di Kampung Baben di Makam Cisono Sari, Gondang dengan berjajar seperti pesan dalam wasiat korban.
Menurutnya insiden itu memang sangat mengejutkan warga. Sebab selama ini korban dikenal sebagai orang yang baik di mata masyarakat.
Tidak ada firasat atau gelagat mencurigakan sebelum kejadian.
“Warga sangat terharu dan sangat terpukul. Di mata masyarakat korban ini juga baik, tidak ada tanda-tanda depresi,” jelasnya.
Kapolsek Gondang, AKP Sudarmaji membenarkan dari hasil olah TKP di rumah korban, memang sempat ada tulisan wasiat di tembok.
Wasiatnya berbunyi agar jenazah mereka tidak diotopsi dan dikubur jejer. Atas permintaan terakhir itulah, pihak keluarga menghendaki memang tidak dilakukan otopsi sehingga selesai diidentifikasi, jenazah korban dan putrinya langsung diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
“Iya ini nanti langsung dimakamkan karena pihak keluarga memang tidak berkenan diotopsi dan masyarakat juga menghendaki untuk langsung dikubur. Di tembok rumah korban memang ada tulisan wasiat kalau minta tidak diotopsi jenazahnya dan dikubur jejer,” tandas Kapolsek. Wardoyo