Beranda Daerah Karanganyar Puluhan Warga Desa Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo Gerudug Aloha, Desak Agar Ditutup

Puluhan Warga Desa Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo Gerudug Aloha, Desak Agar Ditutup

Puluhan warga tampak menggerudug tempat hiburan Aloha di Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo / Foto: Beni Indra

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM -Puluhan warga Desa Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo, Jateng kembali mendatangi tempat hiburan Aloha dan mendesak tempat usaha itu  ditutup paksa.

Alasan permintaan paksa itu karena sejak kehadiran Aloha, tempat itu  menjadi sumber maksiat dan berdampak buruk terhadap lingkungan setempat.

Menurut Ahmad selaku warga  Dusun Karangturi Desa Triyagan, Mojolaban,  pihaknya telah menempuh berbagai proses secara prosedural yakni melalui Kantor Perizinan Terpadu (KPT) Pemkab Sukoharjo selaku otoritas yang mengeluarkan perizinan.

Pasalnya, semenjak izin Aloha dicabut oleh KPT Pemkab Sukoharjo pada 2019 praktis Aloha sudah tutup.

“Perlu diketahui ada dua fase perizinan Aloha tersebut pertama beroperasi tahun 2016 namun karena berdampak buruk bagi lingkungan selanjutnya warga mengajukan keberatan kepada Pemkab Sukoharjo dan selanjutnya oleh Pemkab Sukoharjo izin Aloha dicabut,” ungkap Ahmad (58) kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Setelah izin dicabut lanjut Ahmad, Aloha menggugat secara hukum namun tetap saja kalah tidak dikabulkan sehingga Aloha tidak berizin.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Namun pada perkembangan terkini sekitar 6 bulan lalu lanjut Ahmad,melalui sistem perizinan online Ons Stop Service (OSS),  Aloha kembali mendapatkan izin operasional dengan catatan tetap meminta izin dari lingkungan.

“Akan tetapi seluruh warga Dusun Karangturi kompak menolak saat dimintai izin lingkungan sehingga warga tetap meminta Aloha ditutup,” tandas Ahmad.

Tak pelak karena setelah lebaran Aloha buka kembali maka warga pun menggrudug pada Sabtu (7/5/2022) malam sekira pukul 19.00 WIB. Akibatnya aparat keamanan gabungan dari Polsek, Polres, Koramil Kodim serta dari Brimob dikerahkan guna menghindari kerusuhan.

“Ya pada malam tadi kami sampaikan lagi permohonan kepada aparat yang malam tadi bersiaga di Aloha bahwa warga minta Aloha ditutup karena warga menganggap sebagai sumber maksiat dan berdampak buruk bagi lingkungan,” ujar Ahmad.

Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM meski jumlah massa yang datang banyak dan aparat siaga namun berakhir tanpa insiden. Pihak manajemen Aloha langsung menutup operasi pada saat massa datang.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Sementara itu Kades Triyagan, Pardiyanto belum memberikan keterangan terkait tuntutan terkini tersebut. Saat dihubungi JOGLOSEMARNEWS.COM Sabtu (7/5/2022) Kades Pardiyanto belum menjawab. Beni Indra

.