JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Salah satu ciri penyakit hepatitis akut pada anak adalah warna permukaan kulit yang menguning.
Namun perlu diwaspadai, bahwa bayi yang permukaan kulitnya berwarna kuning itu tidak selalu menjadi tanda terkena hepatitis.
Mengutip dari tempo.co, penyakit kuning pada bayi biasanya kulit terlihat kuning saat bayi baru lahir.
Hal itu dapat terjadi karena penumpukan bilirubin dalam darah bayi. Atau disebut dengan hiperbilirubinemia.
Bilirubin merupakan zat kuning yang diciptakan oleh tubuh ketika sel darah merah rusak. Bilirubin itu dapat menumpuk karena dapat dibuang oleh hati.
Kondisi tersebut terjadi karena saat hamil, ibu mengeluarkan bilirubin untuk bayi, jika hati bayi tidak berkembang dengan baik, bilirubin akan menumpuk.
Meski dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa pekan, kuning pada bayi ini perlu diperiksakan ke dokter untuk mengetahui tingkat keparahannya.
Dijelaskan, bayi yang terlihat kuning biasanya akan tetap berada di rumah sakit untuk diperiksa dan dipantau secara medis dalam 8-12 jam.
Tanda Makin Parah
Jika sudah 3-7 hari bayi masih memiliki banyak kadar bilirubin dan ada tanda seperti kulit makin menguning, itu menunjukkan penyakit kuningnya tergolong parah.
Atau, bisa saja terjadi komplikasi akibat kelebihan bilirubin.
Tanda lainnya selain kelebihan bilirubin adalah beberapa gangguan kesehatan seperti perdarahan, infeksi pada darah bayi (sepsis), infeksi virus, darah ibu dan bayi tidak cocok, kerusakan hati, atresia bilier, defisiensi enzim, atau kelainan sel darah merah.
Bayi yang terlahir prematur berisiko terkena penyakit kuning juga lebih besar. Pasalnya, sebelum usia kehamilan 38 minggu, hati bayi belum dapat memproses bilirubin.
Bayi yang prematur juga akan makan dan buang air lebih sedikit, sehingga bilirubin yang keluar melalui kotoran bayi akan lebih sedikit.
Menurut penelitian, bayi dari keturunan Asia Timur juga berpotensi terkena penyakit kuning lebih tinggi dibandingkan dari wilayah lain.