SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 6 desa di Kabupaten Sragen mendapat predikat WTP dalam pengelolaan keuangan di pemerintahan desanya.
Sebagai apresiasi, enam desa itu bakal mendapat kucuran dana stimulan dari Pemkab masing-masing Rp 100 juta.
Menariknya, 4 dari 6 desa yang mendapat predikat WTP itu justru berada di pelosok pedesaan dan termasuk perbatasan.
Empat desa itu adalah Desa Srawung, Blangu dan Pilangsari semuanya di Kecamatan Gesi.
Dua desa tersisa ada di Kecamatan Sragen Kota yakni Desa Kedungupit dan Tangkil. Penghargaan WTP alias wasana tata praja untuk desa itu diberikan saat acara penutupan bulan bakti gotong royong masyarakat yang dipusatkan di balai desa Sambi, Sambirejo, Senin (30/5/2022).
Penyerahan dilakukan langsung oleh Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama Wabup Suroto kepada kades di 6 desa tersebut.
Dalam arahannya, Bupati menyampaikan penilaian WTP desa merupakan penjabaran dari WTP tingkat kabupaten yang setiap tahun diselenggarakan oleh BPK.
“Demikian juga halnya saya menginginkan semua desa bergerak sama dan ritmis dengan Kabupaten Sragen. Sehingga kita buat WTP sendiri ditingkat desa. Dari 6 desa yang mendapat predikat WTP sebagian besar adalah 4 desa dari kecamatan Gesi. Saya mengapresiasi atas kinerja yang sangat luar biasa dan atas pelunasan PBB desanya. Dan ini seharusnya menjadi pemicu bagi daerah lain,” papar Bupati Yuni.
Predikat WTP Desa itu diberikan dengan penilaian yang sudah ditentukan indikatornya.
Jika di tingkat kabupaten mendapatkan predikat WTP 7 kali secara berturut-turut mendapatkan dana insentif daerah dari pusat, maka desa penerima WTP pun juga akan diberikan insentif serupa meski nominalnya berbeda.
Bupati menyebut Pemkab akan menganggarkan Rp 100 juta di perubahan APBD bagi masing-masing desa yang telah mendapatkan WTP.
Insentif Rp 100 juta itu diberikan dalam bentuk BKK (Bantuan Keuangan Khusus). Pemberian bantuan BKK merupakan stimulan yang diberikan sebagai wujud perhatian Pemkab kepada desa agar dapat memberikan yang terbaik dalam sistem keuangan desa sehingga dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
“Jika desa ingin mendapatkan BKK Rp 100 juta saya minta tingkatkan prestasinya. Jadi nanti semua BKK berasal dari APBD bukan dari dana aspirasi DPRD maupun Bupati dan Wakil Bupati melainkan akan saya rubah. Ke depan BKK akan saya arahkan secara khusus untuk daerah-daerah yang mendapatkan kualifikasi seperti predikat WTP,” urainya.
Bupati mengingatkan jika ingin desanya baik dan maju, maka harus memperbaiki dulu sistem keuangan desa.
Ia berharap ke depan tidak hanya Kecamatan Gesi saja yang mendapatkan WTP, namun paling tidak seperempat jumlah desa di Kabupaten Sragen harus sudah bisa mendapatkan WTP.
” Kepala desa sebagai pemimpin di desa menginisiasi dan mendorong masyarakat untuk dapat melaksanakan tupoksi kegiatan kemasyarakatan dengan gotong royong sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh semua masyarakat,” tandasnya.
Pihaknya akan berusaha untuk mendorong semua desa untuk menunjukkan potensi yang terbaik.
Semua desa di Sragen yang berjumlah 196 diminta saling berlomba agar dapat menunjukkan potensi desanya seperti desa wisata. Wardoyo