Beranda Daerah Boyolali Atasi PMK, TRC Disnakan Boyolali Gerak Cepat Tracing Hewan Ternak

Atasi PMK, TRC Disnakan Boyolali Gerak Cepat Tracing Hewan Ternak

Petugas Disnakan Boyolali tengah memeriksa ternak sapi dalam rangka tracing penyakit PMK / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Momen perpanjangan penutupan pasar hewan dimanfaatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali untuk melakukan tracing ternak di seluruh wilayah setempat.

Perpanjangan penutupan pasar hewan berlaku 11 – 20 Juni mendatang.

Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati menjelaskan, TRC terus melakukan tracing dan pengobatan ternak terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Sampai saat ini ada 6.184 ekor ternak yang sudah ditracing.

“Hasilnya, ada 1.310 ekor ternak suspek PMK dan 32 ekor positif PMK. Kemudian ternak terpapar yang mati bertambah menjadi 16 ekor. Ternak yang suspek ini hampir merata di semua kecamatan,” katanya, Minggu (12/6/2022).

Pihaknya juga mengakui bahwa penutupan pasar hewan juga berbanding lurus dengan angka kesembuhan ternak. Karena selama penutupan pasae ini, tim dokter hewan bisa fokus pada penyembuhan ternak di kandang.

“Saat ini angka kesembuhan ternak terpapar baik suspek maupun positif mencapai 468 ekor. Angka kesembuhan ini naik 104 persen dari sebelum penutupan pasar hewan.”

Baca Juga :  Nyamar Pembeli COD, Pencuri Motor di Banyudono, Boyolali Dibekuk Sang Pemilik

Kemudian, ada tiga kecamatan yang masuk zona merah PMK. Lantaran ditemukan kasus positif PMK hingga kematian ternak. Yakni Kecamatan Mojosongo, Andong dan Ampel.

Sedangkan kecamatan yang masuk zona kuning PMK seperti Cepogo, Selo, Musuk, Gladagsari, Tamansari, Boyolali Kota, Teras, Wonosegoro, Andong, Karanggede, Simo, Sambi, Klego dan Nogosari.

“Zona hijau ada lima kecamatan. Yaitu, Kecamatan Wonosamodro, Sawit, Banyudono, Kemusu, dan Juwangi.”

Terkait ketersediaan obat guna mengatasi PMK, Lusi meminta agar pedagang ataupun peternak besar untuk mandiri. Sedangkan Disnakan membantu untuk ketersediaan tenaga kesehatan hewannya. Karena saat ini kesadaran peternak besar sudah cukup tinggi.

“Sedangkan penyediaan obat dari Disnakan akan diprioritaskan untuk peternak kecil.”

Sementara itu, perpanjangan penutupan pasar hewan berlaku di seluruh pasar hewan di Boyolali. Yaitu, Pasar Hewan Jelok di Cepogo; Pasar Hewan Karanggede; Pasar Hewan Kalioso di Nogosari, Pasar Hewan Simo dan Pasar Hewan Ampel.

Baca Juga :  Musim Hujan, Masyarakat Boyolali Diminta Waspadai DBD

Selama perpanjangan penutupan, tim TRC yang melibatkan ensiminator PMI dan Polri juga menangani ternak di kandang- kandang yang terpapar PMK. Termasuk melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan. Waskita