SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemkot Solo mendorong para pedagang di pasar tradisional untuk melawan rentenir. Salah satu upaya dilakukan dengan mengajak pedagang memanfaatkan pinjaman berbunga rendah dan tanpa agunan dari badan keuangan resmi.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengakui melawan rentenir bukan hal mudah bagi pedagang karena sudah ada sejak lama. Namun demikian, dia menegaskan tidak ada kata terlambat untuk memulai usaha melawan rentenir.
“Rentenir ini sebetulnya sudah ada lama, namun tidak ada kata terlambat dalam kerja melawan rentenir,” ujarnya di sela acara Pencanangan Pasar Solo Bebas Rentenir di Pasar Nongko, Senin (20/6/2022).
Teguh berharap upaya tersebut dapat menaikkan kesejahteraan pedagang ebih cepat. Ia juga berharap program tersebut bukan hanya menyasar pedagang kecil dan menengah di pasar tetapi juga untuk perkampungan.
“Karena potensi pinjam rentenir ini bisa kemana saja. Butuh cepat langsung dapat tanpa proses panjang. Itu yang harus dilawan,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda BPR Bank Solo Agung Riawan menambahkan, pihaknya menawarkan program Kredit Melati menyasar pada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pedagang pasar.
“Bedanya kalau pasar itu khusus pedagang tradisional yang ada di Kota Surakarta, kalau UMKM bedanya dia harus ber-KTP dan berdomisili di Kota Solo. Pedagang maupun pelaku UMKM ini juga bisa memanfaatkan kredit tanpa agunan sampai dengan Rp 5 juta dengan bunga 4 persen/tahun dengan lama pinjaman maksimum lima tahun,” pungkasnya. Prihatsari