Beranda Daerah Sragen Angka Kemiskinan Sragen 13,83 % Masih Lampaui Provinsi Jateng. Bupati Genjot Program...

Angka Kemiskinan Sragen 13,83 % Masih Lampaui Provinsi Jateng. Bupati Genjot Program Desa Tumis, Tahun Ini 3 Desa

Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen terus menggerakkan berbagai upaya untuk menekan kemiskinan.

Pasalnya angka kemiskinan di Kabupaten Sragen masih 13,83% di atas angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah yaitu 11,46%.

Salah satu program yang dirintis adalah pencanangan Desa Tumis (Tuntas Kemiskinan) Gotong Royong. Inovasi pengentasan kemiskinan ini digulirkan fokus menyasar desa sebagai upaya pengentasan kemiskinan terintergrasi.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan program Desa Tumis digelar dengan menggerakkan secara bersama-sama stake holder dan instansi vertikal.

Melalui sebuah assesment dari awal sehingga terindentifikasi secara menyeluruh kebutuhan dari masing-masing masyarakat yang ada di desa tersebut.

Program itu diperkenalkan di hadapan Kepala OPD Kabupaten Sragen, PMI Sragen, Baznaz dan FUD (Forum Usaha Daerah).

“Karena ini adalah terapi Gotong Royong satu desa, kami mengambil Pilot Project untuk Terapi Desa Jabung Kecamatan Plupuh. Kami kumpulkan teman-teman stake holder untuk Bantuan RTLH sebanyak 57 rumah dari Baznas Sragen dan LAZ, Bantuan Jambanisasi sebanyak 48 jamban dari PMI Sragen, Bantuan Listrik sejumlah 12 sambungan dari PLN, Bantuan Matra untuk 38 keluarga, dan Bantuan Pendidikan untuk 6 siswa dari GNOTA,” papar Bupati.

Sesuai hasil hasil assesment tahun 2022 pihaknya akan membuat replikasi ke 2 desa yaitu Desa Kadipiro Kecamatan Sambirejo dan Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan.

Baca Juga :  Semakin Parah, KPU Sragen Gelar Rapat PPS di Hotel Berbintang, Tokoh Sragen Murka: Pemborosan dan Akal-akalan Anggaran

Assesment telah dilaksanakan di 20 desa di semua kecamatan dan rencana di tahun 2023 akan difokuskan di 31 desa.

Ia meminta seluruh pihak untuk melaksanakan assesment sesegera mungkin untuk rencana replikasi kepada 2 desa tersebut.

Awal bulan depan (Juli) segala persiapan untuk dilakukan pra assesment. Mulai dari kepala desa sampai dengan perangkat hingga ketingkat RT untuk melakukan persiapan.

Diharapkan dari 3 desa yang sudah dilakukan sebagai Pilot Project itu akan dinyatakan sebagai tuntas desa.

Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sragen, Finuril Hidayati, awal mula latar belakang dari program Desa Tumis adalah 51 desa yang masuk zona merah kemiskinan ekstrim menurut data dari Provinsi Jawa Tengah.

Sehingga pihaknya melakukan assesment ulang melalui data yang sudah ada yaitu data DTKS Kementerian Sosial.

Hasil assesment ulang yang digunakan adalah indikator kemiskinan sesuai UU No.13, verifikasi rumah tangga miskin, Perbup dan poin-poin sensus BPS.

“Dari hasil assesment ulang, kita akan mengetahui rumah tangga yang di assesment akan muncul kebutuhannya apa. Apakah RTLH, Pendidikan atau pun Kesehatan. Hal tersebut akan menjadi database kita. Untuk saat ini ada pendampingan dari OPD terkait walaupun digotong royongkan dari berbagai pihak. Sebagai contoh RTLH anggaranya dapat bantuan dari Baznas dan LAZ tetapi untuk pendampingannya dari Diperkimtaru (sesuai pedoman dari masing-masing instansi dinas tersebut,” jelasnya.

Baca Juga :  Wulan Purnama Sari, Anggota DPRD Jateng, Ajak Generasi Muda Sragen Promosikan Budaya Jawa Lewat Media Sosial

Kepala Desa Jabung Triyono mengatakan pihaknya mewakili masyarakat Desa Jabung bersyukur atas perhatian semua instansi yang bersedia membantu secara gotong royong dalam pengentasan kemiskinan di desanya.

“Tadi saya mengusulkan masalah infrastruktur perbaikan jalan penghubung desa Jabung-Sidokerto kepada Dinas DPU. Sepertinya akan disetujui sehingga seluruh program Desa Tumis tersebut dapat selesai tahun 2022. Kami berterima kasih dan merasa senang karena masyarakat dibantu dalam program Tuntas Kemiskinan,” pungkasnya. Wardoyo