SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Ada momen unik pada acara expo UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Masa Ta’aruf dan Penyambutan Mahasiswa Baru (Masta-PMB) di Edutorium KH. Ahmad Dahlan, UMS, Sabtu, (27/08/2022).
Dengan mengenakan pakaian berwarna biru tua, Rektor UMS, Prof Sofyan Anif memberikan kejutan pada mahasiswa baru. Dirinya memasuki gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan dengan menaiki sebuah mobil listrik berbentuk kapsul yang berwarna putih.
Sontak aksi Rektor UMS tersebut membuat mahasiswa baru yang hadir terkejut. Bahkan tak sedikit mahasiswa baru yang mengabadikan momen tersebut dengan HP-nya. “Saya menuju ke gedung ini merasa sangat bangga, terharu sekali ada 1 tim dari mahasiswa ketemu saya pak rektor ini kami membuat mobil. Ketika sekarang semua sumber daya emisi semakin habis, maka tentu sebagai perguruan tinggi yang unggul mencerahkan tentu kita harus berpikir. Jadi ini Mahasiswa teknik merancang sebuah mobil listrik, tipe prototipe yang bernama ababil evo generasi 3, dirancang oleh tim Electric Car Research Center (ECRC) UMS,” terang Sofyan Anif memberikan sambutan.
Mobil listrik yang dikendarai Rektor UMS tersebut pun bukan sembarangan mobil listrik. Mobil listrik tersebut telah menorehkan prestasi baik Internasional maupun nasional. “Mobil ini pernah meraih prestasi, ini jadi pendatang terbaik di event international Award, Econo Move di Akita Jepang. Lalu juara 2 di konteks mobil hemat energi tahun 2020 yang diselenggarakan pusat prestasi nasional yang diselenggarakan Kementerian pendidikan dan kebudayaan,” kata Sofyan Anif.
Selain itu mobil tersebut direncanakan pada tahun 2022 ini akan mengikuti perlombaan tingkat internasional. Yaitu Asia Pasific Shell Eco Maraton pada bulan Oktober di Circuit Mandalika. “Ini akan ikut juga pada kompetisi tingkat nasional tahun 2022 diselenggarakan oleh pusat prestasi nasional pada bulan november di kota surabaya,” imbuhnya.
Sementara itu menurut Diki Rahman Saputra, Manajer Tim Electric Car Research Center (ECRC) UMS, mobil ini telah melakukan sejumlah perbaikan sampai dengan generasi ke 3 sejak pertama kali dibuat pada tahun 2017.
“Mobil ini tipe prototipe untuk lomba hemat energi. Kalau chasisnya terbuat dari bahan alumunium 6061, bodynya dari fiber glas. Terus semuanya kita pakai full aluminium untuk meringankan beban. Jadi kita cuman bagian-bagian yang vital aja kita pakai baja untuk kekuatan. Tapi yang lainnya kita pakainya aluminium,” terang Diki.
Mobil listrik yang berbentuk kapsul ini dapat melaju dengan kecepatan tertinggi 50 km/jam. Namun saat ini hanya disetting dengan kecepatan tertinggi 38 km/jam saja. “Karena itu kita butuh efisiensinya, bukan top speednya. Ini bisa menempuh 10 km lebih dalam satu pengisian daya listrik yang memakan 2-3 jam pengisian. Kalau untuk membuatnya ini memakan waktu 2-3 bulan dengan dibantu 30 orang mahasiswa dalam 1 tim,” pungkasnya. (Ando)