PONOROGO, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMKN 2 Ponorogo meluncurkan program kulkas kejujuran, berupa aktivitas menjual minuman yang dilaksanakan di lingkungan sekolah secara swalayan dan swabayar.
Keberadaan kulkas kejujuran di SMKN 2 Ponorogo Jatim berawal dari pemikiran bahwa membentuk pribadi jujur bukan pekerjaan mudah. Semua harus diawali dari kesadaran sendiri. Kejujuran tidak semata-mata berkaitan dengan nominal tapi bisa dibentuk dari hal-hal yang sangat sederhana.
Ketua Program Keahlian atau Kaprogli TKJ SMK Negeri 2 Ponorogo, Tarmin, mengatakan terdapat satu unit kulkas kejujuran yang ditempatkan di lobi ruang guru TKJ. Pihaknya bekerjasama dengan brand minuman untuk penyediaan kulkas dengan wujud seperti kulkas pada umumnya yang berfungsi sebagai tempat menyimpan minuman shoft drink berbagai jenis dan kemasan.
“Siapa pun boleh membeli. Tidak hanya jurusan TKJ semua warga sekolah bisa membeli, yang ingin membeli ambil sendiri dan langsung bayar di tempat yang telah disediakan. Kulkas tidak pernah dikunci. Tidak ada petugas (yang menjaga). Anak-anak diharapnya membayar dengan uang pas, “Lebih Boleh, Kurang Jangan!,” kata Tarmin, Kamis (8/9/2022).
Ide awal kulkas kejujuran SMKN 2 Ponorgo muncul karena anak-anak TKJ kalau mau beli minuman atau makanan berjalan jauh ke kantin belakang. Selain itu kulkas kejujuran ini juga berfungsi mengurangi mobilitas warga sekolah jajan di luar lingkungan sekolah.
Beberapa minggu berjalan ternyata kejujuran warga sekolah melalui kulkas kejujuran sudah nampak terlihat.
“Ketika tempat uang sudah dimasukkan di ruangan, anak-anak yang membeli uangnya ditaruh di atas kulkas. Hal ini sering terjadi karena ketika jam pulang tempat uang kita masukkan, tetapi banyak anak yang belum pulang ketika membeli uangnya di taruh di atas kulkas. Dari kenyataan inilah, ke depan kami berencana membuka kantin kejujuran,” tandas dia.
Sementara Sony Krisdianto, siswa Kelas XII TKJ2, pertama kali heran ketika ada kulkas kejujuran. Pasalnya tidak ada yang menunggu pertama kali malu-malu ketika mau membeli, tapi lama-lama sudah terbiasa.
“Karena untuk melatih kejujuran kita, harapan kedepannya bisa dikembangkan tidak hanya minuman melainkan bisa juga aneka snack dan makanan. Sehingga anak-anak ketika mau beli makanan dan minuman tidak perlu ke kantin belakang,” pinta dia.
Kepala SMKN 2 Ponorogo Farida Hanim Handayani, mengatakan saat ini, SMKN 2 Ponorogo memiliki beberapa unit produksi atau unit usaha mandiri di semua jurusan. Seperti Sanggar Busana unit produksi tata busana, Salon Freesa tata kecantikan kulit dan rambut, Edutel perhotelan, Dapur Tefa Kuliner dan Amanah Computer untuk Jurusan TKJ Serta biro Perjalanan Wisata untuk ULP.
Meski terkesan sepele namun kulkas kejujuran SMKN 2 Ponorogo memiliki peran yang sangat besar membentuk pribadi yang jujur, berintegritas, taat, disiplin dan berkarakter. Tidak kalah pentingnya adalah beretika dan bertanggungjawab sekaligus implementasi dari dimensi profil pelajar Pancasila.
Profil pelajar Pancasila menjadi unsur penting di penerapan Kurikulum Merdeka. Apalagi SMKN 2 Ponorogo menjadi Sekolah PK (Pusat Keunggulan). Aris Arianto